Ekonesia Ekonomi – Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menegaskan komitmennya untuk terus menjaga konsistensi pembangunan jalan dan jembatan di seluruh pelosok Indonesia. Langkah ini dipandang krusial dalam upaya meningkatkan konektivitas antar wilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata.
Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Bina Marga akan terus berupaya mengembangkan jaringan konektivitas nasional melalui pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Hal ini dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi serta pemerataan pembangunan antarwilayah.

Menurut Dody, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan bukan hanya sekadar membangun fisik, tetapi juga membuka akses bagi masuknya investasi, mendukung pengembangan kawasan industri, mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, dan memperkuat konektivitas antar pusat-pusat ekonomi regional.
Saat ini, jaringan jalan nasional telah terhubung dengan berbagai fasilitas penting, seperti 134 pelabuhan utama dan pengumpul, 106 terminal bus tipe A, 81 pelabuhan penyeberangan kelas I, serta berbagai pusat kegiatan nasional, daerah, dan strategis nasional. Selain itu, jalan nasional juga mengakses 69 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), 13 Pos Lintas Batas Negara (PLBN), 19 kawasan industri, dan 17 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Kementerian PU menetapkan PU 608 sebagai program utama dan strategi dengan memposisikan peran PU sebagai enabler pertumbuhan ekonomi dengan 3 sasaran utama, yakni efisiensi investasi (ICOR kurang dari 6, pengentasan kemiskinan menuju nol persen, dan pendorong pertumbuhan ekonomi dengan target 8 persen/tahun.
Efisiensi investasi dijabarkan melalui optimalisasi biaya, optimalisasi aset, dan kemudahan investasi. Untuk pengentasan kemiskinan dilaksanakan percepatan penyediaan akses infrastruktur dasar dan penyerapan tenaga kerja, sedangkan pendorong pertumbuhan ekonomi dilakukan melalui penguatan dukungan kawasan prioritas, perwujudan swasembada pangan, dan peningkatan konektivitas.
Kegiatan prioritas bidang jalan dan jembatan antara lain preservasi jalan, rehabilitasi jembatan, penggantian jembatan dengan nilai kondisi 4, dan jembatan gantung Multi Years Contract (MYC) lanjutan. Kemudian bidang permukiman di antaranya melanjutkan pembangunan Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) serta Operasi, Pemeliharaan, Optimalisasi, dan Rehabilitasi (OPOR). Demikian laporan dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar