Ekonesia Ekonomi – PT Waskita Karya (Persero) Tbk hampir merampungkan proyek Modernisasi Daerah Irigasi (DI) Rentang di Indramayu, Jawa Barat. Proyek strategis senilai Rp571,1 miliar ini diharapkan menjadi kunci peningkatan swasembada pangan nasional.
Waskita Karya melalui Corporate Secretary Ermy Puspa Yunita menjelaskan bahwa proyek LMS-03 ini meliputi perbaikan menyeluruh jaringan irigasi, optimalisasi operasional dan pemeliharaan, serta penerapan teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA).
"DI Rentang diharapkan mampu mendongkrak produktivitas padi secara signifikan, dari 5,6 ton per hektare menjadi 6,5 ton per hektare. Selain itu, kami menargetkan peningkatan luas tanam dari 43.229 hektare menjadi 86.423 hektare," ungkap Ermy dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Ermy menambahkan bahwa modernisasi irigasi ini akan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 120 persen menjadi 230 persen. Efisiensi penggunaan air juga menjadi fokus utama, dengan target penurunan kehilangan air dari 15 persen menjadi hanya 4 persen.
"Irigasi Rentang tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menyediakan air bersih bagi masyarakat Jawa Barat. Ketersediaan air bersih adalah kebutuhan vital bagi seluruh warga," tegas Ermy.
Daerah Irigasi Rentang akan melayani lahan persawahan seluas 87.840 hektare yang tersebar di Kabupaten Majalengka, Cirebon, dan Indramayu. Penyelesaian proyek ini diharapkan dapat segera memberikan manfaat nyata bagi para petani.
Waskita Karya memiliki rekam jejak panjang dalam pembangunan infrastruktur pengairan, termasuk Irigasi Belitang Lempuing di Sumatera Selatan, Irigasi Mrican Paket 2 di Jawa Timur, serta DI Salamdarma dan Kamojing di Jawa Barat.
Perusahaan juga telah menyelesaikan sejumlah proyek bendungan penting, seperti Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur, Margatiga di Lampung, Karian di Banten, Leuwikeris di Jawa Barat, Rukoh di Aceh, dan Jlantah di Jawa Tengah. Demikian laporan Ekonesia.com
Tinggalkan komentar