Ekonesia Market – Tidak semua otak brilian di bidang sains otomatis piawai dalam berinvestasi. Kisah pilu Isaac Newton, sang penemu hukum gravitasi, menjadi bukti nyata bahwa kecerdasan intelektual tinggi tidak menjamin kesuksesan di pasar saham.
Newton, yang kepintarannya di bidang fisika tak perlu diragukan lagi, ternyata pernah merugi besar saat berinvestasi di South Sea Company, sebuah perusahaan yang tengah populer di Inggris pada masanya. Jason Zweig dari WSJ, dalam buku "The Intelligent Investor" karya Benjamin Graham, menceritakan bagaimana Newton awalnya meraup untung 100% dari investasi tersebut, menghasilkan 7.000 poundsterling.

Namun, euforia keuntungan membuatnya gelap mata. Beberapa bulan kemudian, Newton kembali membeli saham South Sea Company dengan harga yang jauh lebih tinggi. Keputusan impulsif ini berujung petaka, membuatnya kehilangan dana sebesar 20.000 poundsterling. Pengalaman pahit ini begitu membekas hingga Newton melarang siapa pun menyebut nama ‘South Sea’ di hadapannya.
Kisah Newton ini menjadi pelajaran berharga bahwa emosi dan irasionalitas dapat menjerumuskan siapa pun di pasar modal, bahkan seorang jenius sekaliber dirinya. Seperti yang diungkapkan Graham, musuh terbesar investor seringkali adalah egonya sendiri. Kisah ini mengingatkan kita bahwa investasi cerdas membutuhkan lebih dari sekadar kecerdasan, tetapi juga pengendalian diri dan kemampuan untuk berpikir jernih di tengah gejolak pasar. Informasi ini dikutip dari Ekonesia.com.
Tinggalkan komentar