Ekonesia Ekonomi – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Investasi/BKPM resmi membentuk European Union (EU) Desk. Unit kerja khusus ini didirikan untuk mempermudah dan mempercepat investasi dari negara-negara Uni Eropa (UE) ke Indonesia. Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyatakan bahwa langkah ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam menyederhanakan regulasi dan menghilangkan hambatan birokrasi, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
EU Desk akan menjadi pusat layanan terpadu bagi investor UE, menyediakan informasi pasar, panduan perizinan, fasilitasi kerjasama bisnis, identifikasi proyek potensial, dan harmonisasi kebijakan. Fokusnya adalah pada sektor-sektor masa depan yang selaras dengan prioritas Indonesia dan Eropa. Rosan optimis, EU Desk akan membuka lebih banyak peluang kerjasama strategis dan memperkuat hubungan kemitraan antara Indonesia dan UE.

Duta Besar UE untuk Indonesia, Denis Chaibi, menyambut baik inisiatif ini. Ia menekankan bahwa EU Desk bukan sekadar fasilitas teknis, tetapi representasi dari ambisi bersama untuk menarik investasi berkualitas tinggi dan berkelanjutan. Meskipun UE memiliki investasi global yang besar, porsi yang masuk ke Indonesia masih relatif kecil. Chaibi menegaskan komitmen UE untuk meningkatkan investasi di Indonesia, terutama di sektor-sektor strategis yang mendukung pembangunan nasional.
Pembentukan EU Desk juga menjadi sinyal positif bagi percepatan penyelesaian perundingan European Union-Comprehensive Economic Partnership Agreement (EUCEPA). Diharapkan, perjanjian ini dapat disepakati sebelum akhir tahun, semakin mempererat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa. Dengan langkah ini, kedua belah pihak menunjukkan keseriusan dalam membangun kemitraan ekonomi yang inklusif, produktif, dan berorientasi pada masa depan.
Tinggalkan komentar