Ekonesia – Kabar gembira untuk para investor! Tokenisasi aset nyata (RWA) membuka peluang investasi inklusif di Indonesia. Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, mengungkapkan bahwa inovasi ini memungkinkan aset fisik seperti properti dan komoditas diubah menjadi token digital yang dapat dimiliki secara fraksional.
Dengan tokenisasi, investasi bukan lagi monopoli kaum berduit. Masyarakat dengan modal terbatas pun bisa turut serta berinvestasi. Misbakhun mendorong masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami tokenisasi aset nyata sebagai langkah penting menuju demokratisasi investasi dan pembiayaan pembangunan nasional.
Indonesia, dengan populasi digital yang tinggi dan pasar investasi yang luas, berpotensi menjadi pionir tokenisasi aset nyata di Asia Tenggara. McKinsey memproyeksikan pasar tokenisasi global akan mencapai 4 triliun dolar AS pada 2030. Indonesia berpeluang besar meraih porsi signifikan di pasar ini.
Namun, tantangan tetap ada. Likuiditas pasar, regulasi hukum, dan kesiapan infrastruktur teknologi perlu diperhatikan. Pemerintah dan regulator didorong untuk menyiapkan kerangka yang jelas, termasuk kemungkinan penerbitan SBN atau sukuk dalam bentuk tokenisasi.
Tokenisasi bukan sekadar inovasi finansial, melainkan jalan menuju pemerataan kepemilikan ekonomi. Masyarakat bisa ikut membiayai pembangunan nasional sekaligus menikmati hasilnya. Ini adalah era baru investasi yang lebih inklusif dan menguntungkan bagi semua.
Tinggalkan komentar