Industri Keramik Bangkit? Ini Kata Asosiasi!

Rachmad

13 Agustus 2025

2
Min Read
Industri Keramik Bangkit? Ini Kata Asosiasi!

Ekonesia Ekonomi – Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mengumumkan bahwa utilisasi industri keramik nasional menunjukkan tren positif. Pada semester I 2025, utilisasi tercatat naik menjadi 71 persen, meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 60 persen.

Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto, mengungkapkan di Jakarta pada hari Rabu bahwa peningkatan utilisasi ini berdampak langsung pada peningkatan produksi keramik domestik. Produksi meningkat sekitar 62 juta meter persegi, atau tumbuh sebesar 16,5 persen.

Industri Keramik Bangkit? Ini Kata Asosiasi!
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Meskipun mengalami pertumbuhan, Edy mengakui bahwa kinerja industri keramik nasional di semester I 2025 masih di bawah target Asaki, yaitu utilisasi sebesar 75 persen. Beberapa faktor utama menjadi penghambat, termasuk masalah pasokan gas, harga gas yang tidak sesuai ketentuan, serta serbuan produk impor keramik dari India yang melonjak 130 persen dalam lima bulan pertama tahun 2025.

Asaki menduga bahwa keramik impor dari India melakukan praktik dumping dan menjadikan Indonesia sebagai negara pengalihan pasar ekspor mereka akibat perang tarif dengan Amerika Serikat (AS).

Oleh karena itu, Asaki berharap pemerintah dapat memberikan solusi terhadap tantangan yang dihadapi industri keramik domestik, demi menjaga daya saing sektor ini. Asaki juga mendukung rencana pemerintah untuk membuka impor Liquefied Natural Gas (LNG) dan menerapkan Domestic Market Obligation (DMO) gas.

"Karena industri tidak bisa bertumbuh tanpa kelancaran gas dan industri tidak bisa berdaya saing dengan harga gas regasifikasi LNG 14,8 dolar AS per MMBTU," tegas Edy.

Sebelumnya, pada kuartal I 2025, utilisasi sektor keramik domestik juga menunjukkan perbaikan, mencapai 75 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini didukung oleh kebijakan pemerintah seperti Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP), Bea Masuk Anti Dumping (BMAD), dan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk sektor keramik.

Asaki meyakini bahwa dengan dukungan kebijakan yang tepat, utilisasi sektor keramik dapat meningkat hingga 85 persen, namun terkendala oleh masalah distribusi gas. Informasi ini dilansir dari ekonosia.com pada hari Rabu.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post