Ekonesia – Kabar mengejutkan datang dari PT Indospring Tbk (INDS) Raksasa per pegas itu memutuskan menghentikan operasional bisnis alat-alat pertanian yang dijalankan anak usahanya PT Indobaja Primamurni (IBPM)
Keputusan pahit ini diambil lantaran permintaan pasar yang terus merosot dan menyebabkan IBPM merugi selama lima tahun berturut-turut sejak 2020

Manajemen Indospring dalam keterbukaan informasi BEI menyebut penghentian ini tak berdampak signifikan pada kinerja perseroan Pendapatan IBPM tahun 2024 hanya menyumbang 030% dari total pendapatan konsolidasi perusahaan
Aset-aset IBPM yang tak lagi terpakai akan dijual Namun Indospring masih akan menerima dividen Rp253 miliar dari IBPM yang akan dibayarkan paling lambat Oktober 2025
IBPM sendiri akan mengubah fokus bisnis menjadi penyewaan tanah dan bangunan non-hunian Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pendapatan konsolidasi Indospring di masa depan
Meski pendapatan konsolidasi Indospring diperkirakan turun 03% di tahun 2025 perusahaan yakin penerimaan kas dari penjualan aset dan dividen IBPM akan memperkuat modal kerja secara keseluruhan
Tinggalkan komentar