Ekonesia – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di seluruh Indonesia untuk bahu membahu mengawal program hilirisasi pertanian. Langkah ini krusial demi mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Hilirisasi, menurut Mentan, adalah salah satu dari empat program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Tiga lainnya adalah swasembada pangan, penyediaan pangan bergizi, dan pengembangan biofuel. "Kami mohon KTNA se-Indonesia mengawal dan memastikan program ini berjalan sukses," tegas Mentan saat memberikan sambutan daring di acara Rembuk Utama dan Expo KTNA 2025 di Jakarta.

Transformasi sektor pertanian dari hulu hingga hilir diyakini akan menjadi mesin penggerak utama perekonomian Indonesia. Hal ini sekaligus membuka jalan lebar menuju Indonesia Emas 2045. "Mimpi besar kita adalah membangun hilirisasi secara masif," imbuhnya.
Pemerintah telah menyiapkan investasi jumbo sebesar Rp371 triliun. Tahap awal, Rp9,9 triliun akan dialokasikan untuk pengadaan bibit unggul tebu, kakao, kelapa, kopi, mente, lada, dan pala. "Bantuan ini diberikan secara gratis kepada petani," jelas Mentan di hadapan lebih dari 2.000 peserta dari berbagai penjuru negeri.
Mentan mencontohkan potensi hilirisasi pada komoditas kelapa. Ekspor kelapa Indonesia saat ini bernilai Rp24 triliun. Namun, jika diolah menjadi produk turunan seperti minyak kelapa murni (VCO) dan santan instan, nilai tambahnya bisa meroket berkali-kali lipat.
Tinggalkan komentar