IHSG Naik Tipis, 164 Saham Menghijau!

Agus Riyadi

17 April 2025

2
Min Read
IHSG Naik Tipis, 164 Saham Menghijau!

TeraNews Indeks Hari ini – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Senin (17/4) dengan tren positif, naik tipis 0,05 persen ke level 6.403,41. Dari posisi penutupan sebelumnya di 6.400,05, peningkatan ini terbilang minim, namun tetap memberikan sinyal optimisme di awal pekan. Aktivitas perdagangan terbilang cukup ramai dengan volume transaksi mencapai Rp219,27 miliar dari 277,21 juta saham yang diperdagangkan melalui 27 ribu kali transaksi. Meskipun demikian, pergerakan IHSG masih dibayangi sejumlah sentimen global dan domestik.

Dari data perdagangan, terlihat 164 saham berhasil menguat, sementara 98 saham terkoreksi dan 221 saham stagnan. Ratih Mustikoningsih, Financial Expert Ajaib Sekuritas, memprediksi pergerakan IHSG hari ini akan cenderung melemah di kisaran 6.322 hingga 6.450. Prediksi ini didasarkan pada pergerakan bursa Asia Pasifik yang menunjukkan kelanjutan outflow investor asing senilai Rp8,21 triliun di pasar ekuitas.

IHSG Naik Tipis, 164 Saham Menghijau!
Gambar Istimewa : ik.trn.asia

Sentimen negatif lainnya datang dari penerbitan peraturan pemerintah baru terkait penyesuaian skema royalti minerba. PP Nomor 18 Tahun 2025 untuk sektor batu bara dan PP Nomor 19 Tahun 2025 untuk sektor mineral lainnya (nikel, emas, perak, besi, timah, dan tembaga) akan berlaku efektif 26 April 2025. Peraturan ini menerapkan tarif progresif berdasarkan kalori (batu bara) dan grade serta Harga Mineral Acuan (HMA) untuk sektor mineral.

Di sisi global, koreksi di Bursa Wall Street, terutama penurunan saham NVDA sebesar 6,87 persen ke level USD104,49, turut memengaruhi sentimen. Penurunan ini disebabkan potensi kerugian NVDA sebesar USD5,5 miliar pada kuartal I 2025 akibat pembatasan ekspor chip H20 AI ke Tiongkok. Situasi ini diperparah oleh pernyataan Jerome Powell yang mengindikasikan The Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama, serta meningkatnya tensi perang tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Meskipun Tiongkok melaporkan pertumbuhan PDB kuartal I 2025 sebesar 5,4 persen, melampaui proyeksi konsensus, tekanan global tetap menjadi faktor yang perlu diwaspadai.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post