Ekonesia Market – Euforia melanda pasar saham Indonesia, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan rekor penguatan 11 hari berturut-turut. Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup di zona hijau, didorong oleh sektor teknologi dan properti yang masing-masing melonjak 7,74% dan 5,01%. Sektor teknologi diuntungkan oleh performa impresif saham DCII dan WIRG, sementara sektor properti didukung oleh kenaikan saham MINA. Saham-saham konglomerasi menjadi motor penggerak utama indeks, dengan DCII milik Toto Sugiri memberikan kontribusi signifikan. Total nilai transaksi mencapai Rp 15,12 triliun dengan kapitalisasi pasar menyentuh Rp 13.270 triliun.
Momentum positif IHSG pada bulan Juli ini didorong oleh kehadiran sejumlah saham IPO baru yang langsung menarik perhatian investor. IPO jumbo ini berhasil menyerap sebagian besar kapitalisasi transaksi harian, memberikan dorongan signifikan bagi penguatan indeks secara keseluruhan.
Namun, di tengah euforia pasar, beberapa saham justru mengalami penurunan signifikan. Mandala Multifinance (MFIN) menjadi saham dengan kinerja terburuk, merosot 71,1% dalam periode 7-21 Juli 2025, menjelang rencana merger dengan Adira Dinamika Multi Finance (ADMF). Saham Cipta Selera Murni (CSMI) juga mengalami penurunan tajam sebesar 61,5%.
Selain MFIN dan CSMI, saham CLAY, FITT, dan FILM juga termasuk dalam daftar top losers dengan penurunan masing-masing sebesar 36%, 33,7%, dan 22,5%. Di antara saham-saham LQ45, MAPA dan MAPI mencatatkan penurunan terdalam, masing-masing sebesar 10,3% dan 8,1%. Sementara itu, SMGR, AMMN, dan CTRA juga mengalami penurunan sebesar 6,4%, 5,3%, dan 4,6%. Informasi selengkapnya dapat diakses di ekonosia.com.
Tinggalkan komentar