Ekonesia Ekonomi – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan bahwa perundingan kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) telah memasuki babak final. Pernyataan ini disampaikan setelah pertemuan bilateral dengan Komisioner Uni Eropa untuk Perdagangan dan Keamanan Ekonomi, Maroš Šefčovič, di Brussels, Belgia, Jumat (6/6).
Airlangga menekankan bahwa kesepakatan IEU-CEPA, yang telah dinegosiasikan selama sembilan tahun, menjadi sangat penting di tengah ketidakpastian ekonomi global. Kerja sama ini diharapkan dapat membantu mengatasi berbagai tantangan ekonomi yang ada.

Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa menunjukkan tren positif, dengan total nilai perdagangan mencapai 30,1 miliar dolar AS pada tahun 2024. Uni Eropa saat ini merupakan mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia, sementara Indonesia adalah mitra dagang ke-33 bagi Uni Eropa. Neraca perdagangan antara kedua belah pihak juga surplus bagi Indonesia, meningkat signifikan dari 2,5 miliar dolar AS pada tahun 2023 menjadi 4,5 miliar dolar AS pada tahun 2024.
Airlangga menyampaikan apresiasi atas kesepakatan penting mengenai perdagangan dan pertumbuhan berkelanjutan. Indonesia dan Uni Eropa juga telah menyepakati kerangka kerja keberlanjutan. Indonesia juga berupaya agar Uni Eropa memberikan preferensi pada produk perikanan Indonesia, setara dengan yang diberikan kepada negara mitra lainnya.
"Indonesia adalah negara kepulauan dengan potensi perikanan yang besar. Kami memprioritaskan akses produk perikanan Indonesia ke pasar Eropa," ujar Airlangga.
Pada akhir pertemuan, Airlangga mengapresiasi pernyataan Komisioner Maroš Šefčovič terkait perlakuan khusus bagi negara-negara mitra yang memiliki FTA/CEPA dengan Uni Eropa terkait kebijakan Uni Eropa untuk mengurangi deforestasi dan kerusakan hutan.
Indonesia dan Uni Eropa sepakat untuk segera menyelesaikan isu-isu yang tersisa dan menargetkan pengumuman penyelesaian perundingan secara substansi pada akhir Juni 2025, seperti yang dilansir dari Ekonesia.com.
Tinggalkan komentar