Ekonesia – Pasar minyak global kini diliputi kewaspadaan tinggi seiring dengan eskalasi konflik di Ukraina. Serangan drone yang menyasar fasilitas energi Rusia memicu kekhawatiran akan gangguan pasokan dan berpotensi menahan laju harga minyak.
Harga minyak mentah Brent dan WTI terpantau stabil di kisaran US$67 dan US$63 per barel. Namun, tensi geopolitik yang meningkat menjadi faktor penentu arah pasar dalam jangka pendek.

Analis JPMorgan menyoroti bahwa serangan terhadap infrastruktur energi Rusia menunjukkan peningkatan kesediaan untuk mengganggu pasar minyak internasional. Hal ini dapat memicu tekanan kenaikan harga di tengah ketidakpastian global.
Selain itu, ancaman sanksi yang lebih keras dari AS terhadap Rusia juga menambah kompleksitas situasi. Permintaan Presiden Trump agar Eropa memperketat kebijakan serupa semakin memperkeruh suasana.
Di sisi lain, data ekonomi AS yang menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja dan kenaikan inflasi menimbulkan keraguan terhadap prospek pertumbuhan ekonomi. Fokus kini tertuju pada rapat kebijakan moneter The Fed yang diperkirakan akan memberikan sinyal terkait suku bunga.
Kombinasi antara ketegangan geopolitik dan ekspektasi kebijakan moneter membuat pasar minyak global rentan terhadap fluktuasi. Investor disarankan untuk tetap waspada dan mencermati perkembangan situasi.
Tinggalkan komentar