Harga Minyak Bergejolak, Subsidi BBM Aman?

Rachmad

29 Juni 2025

2
Min Read
Harga Minyak Bergejolak, Subsidi BBM Aman?

Ekonesia Ekonomi – Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, menyatakan bahwa konflik Iran-Israel sejauh ini belum memberikan dampak signifikan terhadap anggaran subsidi BBM di Indonesia. Menurutnya, selama harga minyak dunia masih di bawah asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) dalam APBN 2025, yaitu 82 dolar AS per barel, kondisi fiskal pemerintah masih terkendali.

Misbakhun menjelaskan, harga minyak mentah Brent pada penutupan 27 Juni 2025 berada di level 67.31 dolar AS per barel, sementara WTI di 65.07 dolar AS per barel. "Harga belum menyentuh 82 dolar AS per barel. Ini berarti, dari sisi harga minyak, kita masih sangat aman. Subsidi BBM dan energi masih terkontrol dalam angka-angka APBN," ujarnya dalam diskusi publik INDEF di Jakarta.

Harga Minyak Bergejolak, Subsidi BBM Aman?
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Meski demikian, Misbakhun mengakui bahwa skenario penyesuaian harga BBM bersubsidi akan dipertimbangkan jika harga minyak terus melonjak di atas 100 dolar AS per barel. Namun, ia menekankan perlunya perhitungan cermat agar tidak memicu inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat.

Di sisi lain, Misbakhun melihat potensi keuntungan bagi Indonesia dari kenaikan harga komoditas akibat konflik tersebut. Harga batu bara, CPO, dan mineral logam seperti nikel cenderung naik mengikuti harga minyak dunia. Ini menjadi peluang bagi Indonesia sebagai eksportir komoditas. "Indonesia adalah net importer minyak, tapi juga eksportir komoditas yang nilainya melonjak saat harga minyak naik. Ini memperkuat penerimaan pajak dan non-pajak," jelasnya.

Namun, ia mengingatkan agar kondisi ini terus dipantau karena belum tentu berbanding lurus dengan ketahanan fiskal. Misbakhun menyoroti rendahnya realisasi anggaran belanja pemerintah hingga Mei 2025 yang baru mencapai 28,1 persen, serta realisasi APBN yang hanya 33,1 persen. Ia mendorong Kementerian Keuangan dan instansi terkait untuk memberikan perhitungan komprehensif kepada Presiden agar keputusan terkait BBM subsidi dan pengelolaan APBN dapat diambil dengan akurat dan antisipatif.

Sementara itu, terkait perkembangan konflik Iran-Israel, Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, menyampaikan pesan kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, agar menghentikan sikap tidak hormat terhadap pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, jika benar-benar ingin mencapai kesepakatan dengan Teheran, seperti yang diberitakan ekonosia.com.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post