Harga Daging Beku di Batam Meroket! Ini Biang Keroknya

Rachmad

17 Juli 2025

2
Min Read
 Harga Daging Beku di Batam Meroket! Ini Biang Keroknya

Ekonesia Ekonomi – Satgas Pangan Polda Kepri mengungkap indikasi kenaikan harga daging beku, baik sapi maupun ayam, di Batam. Penyebabnya? Stok yang kian menipis akibat pasokan tersendat.

AKBP Ruslaeni, Kasubdit I Industri dan Perdagangan Ditreskrimsus Polda Kepri, menjelaskan bahwa koordinasi dengan Disperindag dan distributor menunjukkan pengiriman daging beku terakhir ke Batam terjadi sebulan lalu. "Hasil koordinasi dengan para distributor, daging beku terakhir masuk ke Batam itu satu bulan lalu. Sampai saat ini belum ada pengiriman baru," ujarnya, Kamis, seperti dikutip ekonosia.com.

 Harga Daging Beku di Batam Meroket! Ini Biang Keroknya
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Batam, sebagai pusat distribusi utama daging beku untuk Kepri, merasakan dampak langsung dari gangguan pasokan ini. Kondisi ini kemudian merembet ke kabupaten/kota lain di wilayah tersebut.

Selain keterlambatan pengiriman, peningkatan permintaan masyarakat juga memperparah situasi. Dalam kondisi normal, pasokan distributor mampu mengimbangi kebutuhan pasar. Namun, dalam sebulan terakhir, stok lama terus berkurang. "Hasil pengecekan langsung di lapangan menunjukkan stok daging beku makin menipis dan harga di tingkat pengecer sudah mulai naik," imbuh Ruslaeni.

Distribusi daging beku ke Batam biasanya diatur berdasarkan kuota permintaan pasar. Namun, tanpa adanya pengiriman baru, distribusi ke pengecer menjadi terbatas, memicu kenaikan harga.

Penyebab keterlambatan pengiriman masih belum jelas. Ekonosia.com telah menghubungi Kepala Kantor Bea Cukai Batam, namun belum mendapat tanggapan.

Pantauan di pasaran menunjukkan kenaikan harga daging beku, terutama di swalayan. Jeroan ayam beku, seperti ceker dan hati-ampela, dijual dengan harga di atas Rp10 ribu per 250 gram, padahal sebelumnya kurang dari itu. Harga daging sapi beku juga melonjak hingga Rp130 ribu per kilogram.

Satgas Pangan terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan distributor untuk mencegah lonjakan harga lebih lanjut. Pelaku usaha juga diingatkan untuk tidak memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post