Ekonesia Ekonomi – Badan Pangan Nasional (Bapanas) merilis data terbaru harga pangan di tingkat konsumen. Terpantau, harga cabai rawit merah masih tinggi, mencapai Rp48.196 per kilogram. Meskipun demikian, ada sedikit penurunan dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai Rp48.469 per kilogram. Sementara itu, harga bawang merah juga mengalami penurunan tipis menjadi Rp38.154 per kilogram dari sebelumnya Rp38.416 per kilogram.
Berdasarkan pantauan ekonosia.com dari Panel Harga Bapanas pada hari Rabu (19/06/2024) pukul 09.20 WIB, terdapat fluktuasi harga pada sejumlah komoditas pangan lainnya. Beras premium mengalami kenaikan tipis menjadi Rp15.660 per kilogram, sementara beras medium sedikit turun menjadi Rp13.807 per kilogram. Beras SPHP Bulog juga mengalami penurunan tipis menjadi Rp12.495 per kilogram.
Untuk komoditas lainnya, jagung di tingkat peternak tercatat Rp5.928 per kilogram, lebih rendah dari sebelumnya Rp6.099 per kilogram. Kedelai biji kering (impor) juga mengalami penurunan menjadi Rp10.810 per kilogram. Bawang putih bonggol juga terpantau turun menjadi Rp39.501 per kilogram.
Harga cabai merah keriting dan cabai merah besar juga mengalami penurunan tipis, masing-masing menjadi Rp43.779 per kilogram dan Rp44.297 per kilogram. Sementara itu, daging sapi murni turun menjadi Rp135.223 per kilogram, namun daging ayam ras justru naik menjadi Rp35.476 per kilogram. Telur ayam ras sedikit turun menjadi Rp28.922 per kilogram.
Gula konsumsi terpantau stabil di harga Rp18.487 per kilogram. Untuk minyak goreng, baik kemasan, curah, maupun Minyakita, semuanya mengalami penurunan tipis. Tepung terigu curah dan kemasan juga mengalami penurunan harga.
Di sisi lain, harga ikan kembung dan ikan tongkol mengalami kenaikan, sementara ikan bandeng mengalami penurunan. Garam konsumsi juga mengalami kenaikan tipis. Daging kerbau beku (impor) mengalami penurunan signifikan, sementara daging kerbau segar lokal juga mengalami penurunan tipis.
Perkembangan harga pangan ini terus dipantau oleh Bapanas untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga di tingkat konsumen.
Tinggalkan komentar