Ekonesia Ekonomi – Harga beras kualitas medium di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Banyumas, Gatot Eko Purwadi, mengungkapkan bahwa harga beras medium telah menyentuh Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram, berdasarkan data dari Sistem Informasi Harga Bahan Pokok Banyumas (Sigaokmas) pada 30 Juni.
Kenaikan ini terutama terasa di tingkat pengecer, di mana harga beras medium berkisar antara Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram. Kondisi ini juga terpantau di beberapa daerah lain. Meskipun demikian, pemerintah pusat tengah menyiapkan penyaluran bantuan pangan berupa beras dari cadangan pemerintah untuk bulan Juni dan Juli 2025, sebagai upaya menstabilkan harga. Penugasan penyaluran bantuan ini diberikan kepada Perum Bulog, seperti yang telah dilakukan pada tahun 2024.
Pemerintah pusat juga sedang merumuskan aturan mengenai mekanisme penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang akan dijual di pasar rakyat. Dinperindag Banyumas terus memantau perkembangan harga beras dan berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyumas.
"Kami juga mengecek ketersediaan beras di pedagang-pedagang besar dan dari pengecekan, ketersediaan berasnya masih mencukupi kebutuhan masyarakat. Kami juga berkoordinasi dengan Perum Bulog Cabang Banyumas terkait dengan ketersediaan beras," kata Gatot.
Untung, seorang pedagang beras di Pasar Manis Purwokerto, mengatakan harga beras medium mencapai Rp15.500 per kilogram, sementara beras kualitas bawah berkisar Rp12.500-Rp14.000 per kilogram, dan kualitas super antara Rp16.250-Rp17.000 per kilogram. Eko, pedagang di Pasar Wage Purwokerto, menyebutkan harga beras kualitas bawah di tempatnya mencapai Rp12.500 per kilogram, kualitas medium Rp14.000-Rp14.750 per kilogram, dan kualitas super Rp15.000-Rp16.750 per kilogram. Informasi ini dilansir dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar