TeraNews Olahraga – Musim ini terasa berbeda bagi Manchester City. Setelah empat gelar Liga Inggris beruntun, raksasa biru langit itu kini berjuang sekadar finis di lima besar demi mengamankan tiket Liga Champions. Pep Guardiola, sang arsitek, mengakui hal tersebut, namun tekadnya untuk bangkit tetap membara.
Jelang laga pamungkas melawan Fulham, City relatif aman berkat keunggulan selisih gol. Hasil imbang pun sudah cukup untuk mengantarkan mereka ke kompetisi elit Eropa. Namun, Guardiola tak puas dengan skenario minimal tersebut. Baginya, bukan soal menang atau kalah, melainkan bagaimana tampil lebih baik. "Tim besar selalu jatuh, lalu bangkit," tegasnya.

Bermain aman? Bukan gaya Guardiola. Meski satu poin sudah cukup, pelatih asal Catalan itu menegaskan bahwa filosofinya selalu mengedepankan kemenangan. Hasil imbang yang diterima pun hanya jika timnya tampil buruk atau lawan bermain lebih baik, bukan karena strategi bermain aman sejak awal.
Evaluasi menyeluruh akan dilakukan pasca laga melawan Fulham. Guardiola memastikan bahwa City akan tetap melangkah maju, terlepas dari hasil akhir musim ini, termasuk soal keikutsertaan di Liga Champions musim depan. Perombakan skuad pun sudah direncanakan, dengan fokus pada skuad yang lebih ramping, bukan yang terlalu gemuk. Keputusan penting akan diambil, termasuk soal masa depan beberapa pemain seperti Kevin De Bruyne yang kontraknya tak diperpanjang. Laga melawan Fulham pun menjadi laga terakhir De Bruyne di Premier League bersama City. Apakah City akan bangkit lebih kuat musim depan? Kita tunggu saja.
Tinggalkan komentar