Ekonesia Market – PT Bukalapak.com (BUKA), perusahaan teknologi terkemuka, mencatatkan performa keuangan yang menggembirakan pada semester pertama 2025. Perusahaan berhasil membalikkan kerugian menjadi keuntungan signifikan, mencapai Rp464 miliar. Hal ini menjadi angin segar setelah pada periode yang sama tahun sebelumnya, Bukalapak masih mencatatkan kerugian sebesar Rp751,9 miliar. Informasi ini berdasarkan laporan keuangan terbaru yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Peningkatan kinerja ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan usaha yang mencapai Rp3,08 triliun, meningkat 27,95% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp2,41 triliun. Sektor gaming menjadi kontributor utama dengan sumbangan pendapatan mencapai Rp2,46 triliun. Selain itu, segmen online to offline (O2O) menyumbang Rp439 miliar, ritel sebesar Rp160 miliar, dan pendapatan investasi tercatat sebesar Rp25,2 miliar.
Selain pendapatan usaha, laba Bukalapak juga ditopang oleh pendapatan keuangan sebesar Rp449,28 miliar. Pendapatan ini berasal dari bunga deposito, bank, dan obligasi lainnya. Meskipun pendapatan meningkat, Bukalapak juga menghadapi tantangan dengan kenaikan beban pokok pendapatan menjadi Rp2,83 triliun, naik dari Rp1,95 triliun pada periode sebelumnya.
Dari sisi permodalan, Bukalapak mencatatkan aset sebesar Rp24,07 triliun per Juni 2025, sedikit menurun dibandingkan posisi 31 Desember 2024 yang sebesar Rp24,7 triliun. Sementara itu, liabilitas dan ekuitas perusahaan masing-masing tercatat sebesar Rp717 miliar dan Rp23,3 triliun. ekonosia.com terus memantau perkembangan kinerja Bukalapak dan dampaknya terhadap pasar modal Indonesia.
Tinggalkan komentar