Fesyen Jatim: Sumber Cuan Ekonomi Kreatif!

Rachmad

9 Juni 2025

2
Min Read
Fesyen Jatim: Sumber Cuan Ekonomi Kreatif!

Ekonesia Ekonomi – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengungkapkan bahwa fesyen menjadi salah satu pilar penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi kreatif di Jawa Timur. Sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan penciptaan lapangan kerja.

Emil menjelaskan, "Ekonomi kreatif pada tahun 2023, berdasarkan data terbaru, memberikan nilai tambah sebesar Rp300 triliun di Jawa Timur. Hampir 10 persen dari angka tersebut berasal dari sektor fesyen." Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri acara Fashionology 2025.

Fesyen Jatim: Sumber Cuan Ekonomi Kreatif!
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Pertumbuhan fesyen di Jatim memberikan kontribusi besar terhadap tumbuhnya ekonomi kreatif nasional dengan capaian 20,85 persen dibandingkan capaian nasional yang berada pada angka 14 persen. Dan menjadi kontributor ke-3 terbesar bagi industri ekonomi Kreatif Jawa Timur selain kuliner dan griya.

Ketua Dekranasda Jatim, Arumi Baschin Emil Dardak, menambahkan bahwa pihaknya terus mendorong pengembangan ekonomi kreatif di kalangan anak muda, khususnya di dunia fesyen. Arumi menekankan pentingnya kolaborasi dengan perguruan tinggi sebagai pusat inovasi dan kreativitas.

"Kami menyadari bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting sebagai pusat inovasi dan kreativitas. Kolaborasi ini tidak hanya memberi ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi, tetapi juga menciptakan sinergi antara dunia akademik dan industri kreatif lokal," ujar Arumi.

Menurutnya, sektor fesyen memiliki potensi besar untuk menyerap tenaga kerja muda, meningkatkan daya saing produk lokal, serta mengangkat budaya dan kearifan lokal Jawa Timur. Dekranasda Jatim akan terus membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak, terutama lembaga pendidikan, untuk memastikan regenerasi pelaku ekonomi kreatif terus berjalan dan memberi dampak positif bagi perekonomian daerah.

Program kolaboratif ini mencakup berbagai kegiatan seperti lokakarya desain fesyen, pameran karya mahasiswa, kompetisi desain busana berbasis sastra daerah, hingga pelatihan kewirausahaan kreatif. Arumi berharap inisiatif ini akan memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Jawa Timur, serta menjadi langkah nyata dalam memberdayakan generasi muda sebagai motor penggerak pembangunan daerah berbasis ekonomi kreatif.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post