Ekonesia – Perusahaan tambang dan energi PT ABM Investama Tbk ABMM yang dikenal sebagai salah satu saham favorit investor kawakan Lo Kheng Hong baru-baru ini membuat gebrakan finansial signifikan. Emiten ini berhasil mengamankan fasilitas kredit jumbo senilai Rp4,2 triliun dari konsorsium perbankan nasional. Tak hanya itu ada pula opsi penambahan dana sebesar Rp1 triliun yang siap diakses. Langkah strategis ini diprediksi akan membawa dampak besar bagi kinerja keuangan perusahaan.
Berdasarkan informasi yang dirilis kepada publik nilai pinjaman fantastis ini setara dengan 36% dari total ekuitas ABMM. Sekretaris Perusahaan ABMM Bogee Garystho Priyono menjelaskan bahwa suntikan dana ini memiliki tujuan ganda. "Perjanjian ini bertujuan untuk menurunkan margin dan mereprofiling jangka waktu fasilitas kredit demi menekan biaya keuangan serta memperkuat neraca perusahaan" ungkap Bogee. Ia menambahkan bahwa efisiensi struktur pendanaan menjadi prioritas utama.

Opsi akordeon senilai Rp1 triliun tersebut memberikan fleksibilitas tambahan bagi ABMM. Dana ini dapat dimanfaatkan dalam kurun waktu dua tahun setelah pemenuhan persyaratan dan persetujuan dari para kreditur. Menariknya fasilitas kredit ini dikecualikan dari kewajiban penggunaan jasa penilai independen dan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Pengecualian ini sesuai dengan Pasal 11 huruf b POJK No 17/2020 mengingat transaksi ini melibatkan lembaga perbankan sebagai pemberi pinjaman.











Tinggalkan komentar