TeraNews Bisnis – Demam emas tengah melanda Makassar, Sulawesi Selatan. Outlet-outlet Pegadaian di kota tersebut dilaporkan kehabisan stok emas batangan, dari ukuran 1 gram hingga 100 gram. Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil VI Makassar, Edwin S Inkiriwang, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, lonjakan permintaan yang sangat signifikan menjadi penyebab utama kelangkaan emas di sejumlah gerai.
"Permintaan masyarakat meningkat drastis," ujar Edwin saat dikonfirmasi Selasa (15/4). Kondisi ini memaksa Pegadaian menerapkan sistem pre-order atau inden selama tiga hari kerja bagi konsumen yang ingin membeli emas. Antusiasme masyarakat begitu tinggi, bahkan rela mengantre sejak pagi hari demi mendapatkan logam mulia tersebut.
Edwin menjelaskan, tingginya minat masyarakat membeli emas didorong oleh harga emas yang terus meroket dan mencapai rekor tertinggi saat ini, yakni Rp1,9 juta per gram pada 15 April. Banyak warga yang melihat emas sebagai investasi yang aman dan stabil di tengah ancaman inflasi. Namun, keterbatasan pasokan dari pusat menjadi kendala utama dalam memenuhi permintaan yang membludak.
"Masyarakat ingin mengamankan kekayaan mereka, tapi keterbatasan suplai membuat kami perlu waktu untuk mendatangkan stok baru," jelas Edwin. Ia pun khawatir situasi ini berpotensi menimbulkan kepanikan dan kelangkaan emas dalam jangka panjang. Fenomena serupa juga terjadi di berbagai butik Antam, dengan antrean panjang pembeli yang membentang. Situasi ini menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas pasar emas ke depan.
Tinggalkan komentar