Ekonesia Ekonomi – PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tengah melakukan pembenahan besar-besaran pada aplikasi mobile ANTAM Logam Mulia. Tujuannya? Bukan hanya sekadar platform jual beli, melainkan menjadi pusat informasi, edukasi, dan transaksi emas yang lengkap dalam satu aplikasi. Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie, mengungkapkan bahwa langkah ini adalah bagian dari strategi perusahaan untuk memberikan layanan berbasis teknologi yang lebih modern dan sesuai dengan kebutuhan konsumen di era digital.
Pembaruan ini mencakup peningkatan tampilan antarmuka (UI/UX) secara menyeluruh serta penambahan berbagai fitur baru yang menarik. Salah satu yang paling signifikan adalah penggabungan layanan emas digital BRANKAS (Berencana Aman Kelola Emas) dengan penjualan emas fisik. Dengan integrasi ini, pengguna dapat melakukan investasi, belajar tentang emas, hingga melakukan transaksi fisik maupun digital dalam satu aplikasi terpadu. Aplikasi ANTAM Logam Mulia pertama kali diluncurkan pada Maret 2025 sebagai platform transaksi emas digital.

Antam tidak hanya berfokus pada pengembangan aplikasi. Perusahaan juga terus berupaya memperluas akses masyarakat terhadap produk emas berkualitas melalui berbagai saluran, termasuk Butik Emas Logam Mulia, marketplace resmi, dan platform e-commerce.
Faisal menambahkan, peningkatan sistem ini akan berdampak sementara pada pengalaman transaksi pelanggan, terutama pada fitur pembelian. "Peningkatan layanan fitur pembelian pada aplikasi Antam Logam Mulia ini diperkirakan akan terjadi dalam sekitar dua minggu ke depan. Namun demikian, Antam tetap berkomitmen untuk mempercepat pengembangan sebagai upaya membangun ekosistem investasi emas yang inklusif, inovatif, dan terpercaya," ujarnya.
Dengan transformasi menuju SuperApps, Antam menegaskan posisinya sebagai pemain utama dalam digitalisasi layanan logam mulia di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan industri investasi emas yang lebih modern dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Informasi ini dikutip dari ekonosia.com pada tahun 2025.
Tinggalkan komentar