Ekonesia Ekonomi – Kabar gembira bagi eksportir Indonesia! Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengumumkan bahwa 90,68% atau sekitar 7.257 produk asal Indonesia akan menikmati tarif nol persen saat memasuki pasar Peru.
Dirjen PPI Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono, mengungkapkan bahwa fasilitas ini merupakan bagian dari Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Peru (IP-CEPA). Beberapa produk unggulan yang akan merasakan manfaat tarif nol persen ini antara lain kendaraan bermotor, alas kaki, tekstil, kelapa sawit beserta turunannya, produk manufaktur, dan peralatan rumah tangga.

"Dari sisi kuantitatif, kita akan mendapatkan preferensi lebih dari 90 persen post tarif yang ada di Peru," ujar Djatmiko di Jakarta, Selasa. Ia menambahkan, Indonesia juga akan memberikan preferensi serupa untuk sekitar 90 persen produk asal Peru yang masuk ke Indonesia.
Dalam IP-CEPA, terdapat 10 komoditas unggulan Indonesia yang diprioritaskan, termasuk mobil penumpang, alas kaki berbahan tekstil dan kulit, minyak kelapa sawit, lemari pendingin, pompa panas, kertas, margarin, cengkeh, mesin cetak, serta printer dan mesin faks.
Meski demikian, Djatmiko menjelaskan bahwa implementasi tarif nol persen ini akan dilakukan secara bertahap. Prioritas utama akan diberikan kepada sektor kendaraan bermotor, alas kaki, tekstil, kelapa sawit, dan refrigerator. "Masing-masing ada yang langsung berlaku saat perjanjian berlaku, ada yang di hari pertama, ada yang nanti di tahun kedua, dan tahun ketiga. Tapi hampir semuanya mendapat nol," jelasnya.
Dengan adanya perjanjian ini, Kemendag menargetkan peningkatan ekspor Indonesia ke Peru hingga mencapai 5 miliar dolar AS. Kesepakatan ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi produk-produk Indonesia untuk bersaing di pasar Amerika Latin. Berita ini dilansir dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar