Ekonesia – Ekonomi Indonesia butuh suntikan tenaga baru! Ekonom terkemuka menyerukan pembentukan Komite Stabilitas Sektor Riil (KSSR). Tujuannya? Memperkuat fondasi ekonomi di tengah badai global yang terus mengintai.
Fakhrul Fulvian, Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia, melihat KSSR sebagai jawaban atas tantangan ketidakselarasan antara sektor keuangan dan sektor riil. Meski inflasi terkendali dan neraca perdagangan surplus, harga pangan, terutama beras, terus merangkak naik.

"Koneksi yang kuat antara sektor keuangan dan riil adalah kunci," tegas Fakhrul kepada ekonosia.com. Ia menyoroti pentingnya antisipasi dini terhadap guncangan pasokan dan produksi. KSSR diharapkan menjadi garda terdepan dalam mendeteksi potensi masalah.
Lebih dari sekadar deteksi, KSSR juga berperan dalam koordinasi kebijakan, menjaga stabilitas harga, dan memastikan ketersediaan barang-barang vital. Komunikasi publik yang efektif juga menjadi bagian tak terpisahkan dari tugas komite ini.
Belajar dari kesuksesan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Fakhrul yakin mekanisme serupa dapat diterapkan secara lebih luas. Jepang dan Korea Selatan telah membuktikan efektivitas badan serupa dengan Council on Economic and Fiscal Policy (CEFP) dan Presidential Committee on Supply Chain Stability.
Siapa saja yang harus terlibat? Fakhrul mengusulkan keterlibatan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, Kadin, perbankan, hingga perwakilan pengusaha. "Ini akan menjadi daya tarik investasi asing langsung (FDI) ke industri dalam negeri," pungkasnya. Apakah KSSR akan menjadi game changer bagi ekonomi Indonesia? Waktu yang akan menjawab.
Tinggalkan komentar