Ekonomi China: Mitos Moncer atau Fakta Merana?

Agus Riyadi

6 Desember 2025

2
Min Read

Ekonesia – China menutup tahun 2025 dengan rasa percaya diri tinggi di kancah global. Negara ini menjadi yang pertama membalas tarif AS dan makin agresif memanfaatkan logam tanah jarang. Teknologi China juga sukses menembus batasan cip AS, meluncurkan AI murah yang menantang dominasi Amerika. Citra China di mata dunia pun membaik.

Namun, muncul pertanyaan besar: seberapa kuat sebenarnya ekonomi China? Para pemimpin negara akan membahas strategi kebijakan tahun 2026 dalam Konferensi Kerja Ekonomi Pusat mendatang. Acara ini krusial dalam menentukan arah ekonomi China.

 Ekonomi China: Mitos Moncer atau Fakta Merana?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Ekonom mengamati tiga masalah utama menjelang konferensi penting ini. Pertama, sektor properti China makin terpuruk, dengan Vanke, raksasa properti ikonik, berjuang menunda pembayaran obligasi. S&P Global Ratings bahkan menurunkan peringkat utang Vanke. Sentimen pembeli rumah yang rapuh bisa semakin terpukul jika Vanke kesulitan pendanaan. Penjualan properti nasional pun terancam anjlok. Subsidi hipotek yang direncanakan tampaknya tak cukup mendongkrak penjualan.

Kedua, konsumsi domestik lesu. Pemerintah berupaya mendorong konsumsi setelah pertemuan perencanaan lima tahun. Rencana besar untuk mengembangkan industri konsumen, dari elektronik hingga peralatan olahraga, telah dirilis. Targetnya, tiga sektor bernilai 1 triliun yuan pada 2027, dan sepuluh sektor lain mencapai 100 miliar yuan. Namun, detail pendanaan dan implementasi masih kabur. Rencana ini fokus pada sisi penawaran, padahal pertumbuhan konsumsi butuh dukungan kebijakan untuk penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan. Rasio kredit macet rumah tangga yang tinggi juga menjadi perhatian.

Ketiga, ancaman deflasi menghantui. Konsumen China makin sadar harga, sementara perusahaan gencar memangkas harga. Acara belanja terbesar tahunan pun mengalami perlambatan pertumbuhan penjualan. Inflasi utama mendekati nol. Kenaikan Indeks Harga Konsumen inti yang lebih besar pun tak terlalu meyakinkan. Jika harga emas dikecualikan, IHK inti hanya naik tipis. Beijing diperkirakan akan meningkatkan dukungan kebijakan untuk memulai rencana lima tahun mendatang dengan baik. Data inflasi November dan angka penjualan ritel, produksi industri, serta investasi akan segera dirilis.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post