Listrik dari sampah Tangerang segera terwujud? Pemerintah Kota Tangerang dan PT Oligo Infra Swarna Nusantara (PT OISN) bersiap merealisasikan proyek ambisius Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Namun, ada tantangan baru yang harus dihadapi.
Peraturan Presiden (Perpres) baru tentang PSEL menjadi kunci kelanjutan proyek ini. DPRD Kota Tangerang mendorong evaluasi menyeluruh terhadap kerja sama dengan PT OISN, mengingat minimnya progres sejak penandatanganan kontrak di 2022.
Menteri Lingkungan Hidup (KLH) mengisyaratkan perubahan signifikan dalam revisi Perpres Nomor 35 Tahun 2018. Penghapusan tipping fee yang sebelumnya membebani daerah, diganti subsidi pembelian listrik sekitar 20 sen dolar AS per KWH. KLH menargetkan izin PSEL rampung Desember 2025, dengan peluncuran pembangunan di seluruh daerah pada Januari 2026.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Wawan Fauzi, menyatakan kesiapan menyiapkan lahan seluas lima hektare dekat Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). "Pak Menteri LH sudah sampaikan kepada kami untuk segera menyiapkan lahan minimal lima hektare dan sampah minimal 1.000 ton per hari dalam program PSEL," ujarnya.
Masa depan kerja sama dengan PT OISN masih abu-abu. DPRD Kota Tangerang mengusulkan beberapa opsi: lanjut dengan PT Oligo, ikut skema PSEL baru, atau memutus kerja sama. Keputusan akhir ada di tangan Pemkot Tangerang, dengan mempertimbangkan aspek hukum, keuangan, dan konsultasi dengan KLH serta aparat penegak hukum. Akankah Tangerang mampu mengubah sampah menjadi sumber energi yang berkelanjutan? Kita tunggu saja!
Tinggalkan komentar