IHSG dibuat kalang kabut oleh pengumuman mengejutkan dari MSCI! Raksasa indeks global ini berencana mengubah cara perhitungan saham free float di Indonesia. Akibatnya? Saham-saham blue chip terancam, dan IHSG langsung merespons dengan penurunan tajam.
Ekonesia – MSCI, lembaga yang menjadi kiblat investor dunia, sedang mengkaji ulang metode penentuan free float. Mereka mempertimbangkan data dari KSEI, yang bisa mengecualikan kepemilikan korporasi dari perhitungan. Jika ini terjadi, banyak saham andalan yang selama ini jadi penopang IHSG bisa kehilangan daya tariknya.
Ekonesia – Keputusan final akan diumumkan Januari 2026, tapi dampaknya sudah terasa. MSCI mengusulkan dua pendekatan baru yang lebih konservatif. Intinya, saham yang dimiliki korporasi atau tidak jelas kepemilikannya akan dianggap bukan free float. Perubahan ini rencananya diterapkan mulai Mei 2026.
Ekonesia – Imbasnya sangat besar! Banyak perusahaan di Indonesia yang sahamnya dikuasai korporasi atau kelompok tertentu. Aturan baru ini bisa menurunkan bobot saham Indonesia dalam indeks MSCI, memicu capital outflow alias kaburnya modal asing.
Ekonesia – Beberapa saham yang paling berisiko terdepak dari indeks MSCI adalah CUAN, ICBP, KLBF, dan INDF. IHSG sendiri langsung ambruk lebih dari 3,5% pada hari pengumuman. Kapitalisasi pasar lenyap ratusan triliun dalam hitungan menit!
Ekonesia – Sektor saham Prajogo Pangestu menjadi penyumbang penurunan terbesar. BREN, BRPT, dan saham-saham lainnya menyeret indeks ke zona merah. Pasar panik, investor asing ketar-ketir.
Ekonesia – MSCI dan FTSE adalah dua lembaga yang paling berpengaruh di pasar saham global. Rebalancing yang mereka lakukan selalu dinanti-nanti investor. Indeks MSCI menjadi patokan bagi investor global dalam mengalokasikan dana ke negara berkembang.
Ekonesia – Saham yang masuk indeks MSCI biasanya langsung melonjak, sementara yang keluar bisa terjun bebas. Fenomena ini disebut "MSCI effect". Investor sering memanfaatkan momen ini untuk spekulasi jangka pendek.
Ekonesia – Masuknya saham ke indeks MSCI bisa meningkatkan minat investor, likuiditas, dan volatilitas harga. Ini menciptakan peluang bagi trader untuk memanfaatkan momentum jangka pendek. Jadi, siap-siap! Perubahan aturan MSCI bisa jadi berkah atau petaka, tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Tinggalkan komentar