Ekonesia Ekonomi – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kabar gembira: neraca perdagangan Indonesia pada semester I tahun 2025 mencetak surplus fantastis sebesar 19,48 miliar dolar AS. Angka ini menunjukkan kinerja ekspor yang jauh lebih baik dibandingkan impor, menandakan penguatan ekonomi nasional.
Surplus neraca dagang semester I ini didorong oleh kinerja ekspor komoditas non-migas yang mencapai 28,31 miliar dolar AS. Sementara itu, sektor migas masih mencatatkan defisit sebesar 8,83 miliar dolar AS. Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, mengungkapkan hal ini dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (19/7/2025).

Komoditas unggulan yang mendongkrak surplus adalah lemak dan minyak hewani/nabati (15,74 miliar dolar AS), bahan bakar mineral (13,28 miliar dolar AS), serta besi dan baja (9,04 miliar dolar AS). Sebaliknya, defisit terbesar berasal dari impor mesin dan peralatan mekanis (13,40 miliar dolar AS), mesin dan perlengkapan elektrik (5,26 miliar dolar AS), serta plastik dan barang dari plastik (3,72 miliar dolar AS).
Amerika Serikat, India, dan Filipina menjadi tiga negara mitra dagang utama yang menyumbang surplus terbesar bagi Indonesia, masing-masing sebesar 8,57 miliar dolar AS, 6,59 miliar dolar AS, dan 4,40 miliar dolar AS.
Pada Juni 2025 saja, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar 4,10 miliar dolar AS. Sektor non-migas kembali menjadi penopang utama dengan surplus 5,22 miliar dolar AS, didorong oleh ekspor lemak dan minyak hewani, bahan bakar mineral, serta besi dan baja. Namun, neraca perdagangan komoditas migas masih defisit 1,11 miliar dolar AS, terutama disebabkan oleh impor minyak mentah dan hasil minyak.
Amerika Serikat (9,92 miliar dolar AS), India (6,64 miliar dolar AS), dan Filipina (4,36 miliar dolar AS) tetap menjadi kontributor surplus terbesar pada Juni 2025. Sebaliknya, Tiongkok (minus 10,69 miliar dolar AS), Australia (minus 2,39 miliar dolar AS), dan Brasil (minus 0,83 miliar dolar AS) menjadi negara-negara penyumbang defisit terbesar.
Secara keseluruhan, nilai ekspor Indonesia pada Juni 2025 mencapai 23,43 miliar dolar AS, sementara impor tercatat sebesar 19,33 miliar dolar AS. Data ini menunjukkan bahwa kinerja perdagangan Indonesia semakin solid dan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Informasi ini dilansir dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar