Ekonosia Olahraga – Manajer Fulham, Marco Silva, meradang usai timnya takluk 0-2 dari Chelsea dalam derby London yang diwarnai kontroversi VAR di Stamford Bridge, Sabtu malam. Silva menilai keputusan VAR "tidak masuk akal" dan merugikan timnya.
Gol sensasional Josh King pada babak pertama dianulir wasit Rob Jones setelah berkonsultasi dengan VAR Michael Salisbury. VAR menilai Rodrigo Muniz melakukan pelanggaran terhadap Trevoh Chalobah dalam proses terjadinya gol. Keputusan ini membuat Silva naik pitam.
Kemarahan Silva semakin memuncak ketika Chelsea mendapat hadiah penalti di babak kedua setelah Ryan Sessegnon dianggap melakukan handball. Enzo Fernandez sukses menjalankan tugasnya, menambah gol pembuka Joao Pedro.
Silva mengakui handball Sessegnon, namun ia menyoroti sejumlah pelanggaran lain yang seharusnya menguntungkan Fulham, termasuk injakan terhadap Alex Iwobi dan handball Joao Pedro yang luput dari perhatian wasit dan VAR.
"Keputusan penalti itu benar-benar tidak masuk akal," ujar Silva dengan nada tinggi. "Sebelum momen itu, ada dua atau tiga situasi jelas yang harusnya jadi pelanggaran untuk kami. Tetapi, mereka justru hanya fokus pada insiden handball Sessegnon."
Silva mengkritik inkonsistensi VAR yang menurutnya sangat mencolok. "VAR bisa menemukan sesuatu yang dianggap sebagai injakan Rodrigo Muniz, tetapi orang yang sama tidak melihat injakan keras terhadap Iwobi sebelum penalti. Saya tidak bisa pahami itu," keluhnya.
Meski demikian, Silva memberikan sedikit apresiasi kepada wasit utama Rob Jones yang dinilainya cukup seimbang dalam memimpin derby yang intens ini. Namun, ia tetap menyayangkan keputusan VAR yang sulit dimengerti.
Silva memilih untuk tidak banyak berbicara dengan wasit setelah pertandingan demi menjaga emosinya. Ia ingin tetap berada di bench pada laga berikutnya dan memberikan dukungan kepada para pemainnya.
Tinggalkan komentar