Ekonesia – Di tengah gejolak ekonomi, deposito tetap jadi primadona investasi aman bagi masyarakat Indonesia. Stabilitas dan jaminan LPS jadi daya tarik utama, apalagi imbal hasil lebih tinggi dari tabungan biasa. Namun, bagaimana tren bunga deposito bank-bank besar saat ini?
Bank Indonesia (BI) baru saja memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 4,75%. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan proyeksi inflasi yang terjaga dan stabilitas nilai tukar Rupiah. Lantas, apa dampaknya bagi bunga deposito yang ditawarkan bank-bank nasional?
Pantauan terbaru menunjukkan adanya dinamika menarik. Beberapa bank BUMN dan swasta justru mengalami penurunan bunga deposito di bulan Oktober 2025. Penurunan ini bervariasi, dipengaruhi oleh tenor dan nominal simpanan.
BRI misalnya, tercatat menurunkan bunga deposito pada semua nominal dan tenor. Sementara itu, bank-bank lain seperti Mandiri, BNI, BTN, OCBC NISP, dan CIMB Niaga masih mempertahankan suku bunga deposito yang berlaku.
Lalu, bank mana yang menawarkan bunga deposito tertinggi saat ini? Nasabah perlu jeli membandingkan penawaran dari masing-masing bank, mempertimbangkan tenor dan nominal yang sesuai dengan kebutuhan.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyoroti lambatnya penurunan suku bunga perbankan, baik kredit maupun deposito. Padahal, BI telah berupaya memangkas BI-Rate. BI terus mendorong percepatan transmisi kebijakan moneter agar suku bunga kredit bisa turun dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dengan kondisi ini, deposito tetap menjadi pilihan menarik bagi investor konservatif. Namun, penting untuk terus memantau perkembangan suku bunga dan memilih bank yang menawarkan imbal hasil optimal.
Tinggalkan komentar