TeraNews Olahraga – Etihad Stadium bergemuruh, bukan hanya karena kemenangan Manchester City atas Bournemouth, tapi juga karena sinyal perpisahan dengan sang maestro, Kevin de Bruyne. Laga kandang terakhir itu berubah menjadi malam emosional bagi para penggemar yang tak rela melihat legenda klub pergi.
Atmosfer perpisahan terasa kental sejak awal. Wajah De Bruyne menghiasi setiap sudut stadion, dari kaos suporter hingga program pertandingan. Klub bahkan mengabadikan namanya dalam mosaik dan nama jalan di akademi City, bukti betapa besar cinta mereka pada gelandang Belgia itu.

Sayangnya, penampilan De Bruyne di lapangan tak seindah penghormatan yang diberikan. Peluang emas di babak pertama gagal dikonversi menjadi gol, membuat sang pemain hanya bisa menutupi wajahnya. Ia kemudian ditarik keluar setelah Mateo Kovacic mendapat kartu merah, mengakhiri laga kandang dengan sedikit kekecewaan.
Namun, kekecewaan itu sirna seketika setelah peluit panjang berbunyi. Layar stadion memutar cuplikan momen-momen terbaik De Bruyne selama satu dekade berseragam City, disertai pesan dari para mantan rekan setim seperti Aguero, Kompany, Sterling, dan Zabaleta.
Pep Guardiola tak kuasa menahan air mata. Ia mengungkapkan betapa besar cinta warga Manchester kepada De Bruyne dan keluarganya. "Hari ini adalah hari yang menyedihkan. Ia akan sangat dirindukan," ujar Guardiola dengan suara bergetar.
De Bruyne sendiri menyebut Manchester City sebagai rumah dan keluarga. "Anak-anak saya sudah menjadi ‘Manc’," ungkapnya, merujuk pada sebutan untuk warga asli Manchester. Ia berterima kasih atas dukungan yang telah membuatnya menjadi pribadi dan pemain yang lebih baik.
Mantan bek City, Micah Richards, menambahkan bahwa De Bruyne adalah sosok rendah hati yang lebih memilih membuktikan diri lewat aksi di lapangan. "Ia layak mendapatkan penghormatan sebesar ini," tegas Richards.
Statistik mencatat, De Bruyne telah tampil 283 kali di Liga Inggris sejak 2015, mencetak 72 gol dan memberikan 119 assist, torehan tertinggi kedua sepanjang masa di liga. Ia juga menciptakan 843 peluang, jauh mengungguli pesaing terdekatnya.
Meski menjadi malam perpisahan yang emosional, De Bruyne mengaku tak ingin meninggalkan klub. Ia bahkan terkejut karena belum menerima tawaran perpanjangan kontrak. Sementara itu, nama Morgan Gibbs-White mulai disebut sebagai calon pengganti, meski Richards yakin De Bruyne tak akan mudah tergantikan. Masa depan De Bruyne di Etihad masih menjadi tanda tanya besar, namun satu hal yang pasti: ia akan selalu menjadi legenda di hati para penggemar Manchester City.
Tinggalkan komentar