Ekonesia Ekonomi – Yunita Adi, seorang ibu muda berusia 32 tahun asal Desa Oe Ekam, Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih di kampung halaman. Keputusannya untuk menolak tawaran merantau ke Kalimantan bersama suami, justru mengantarkannya menjadi petani hortikultura yang berhasil.
Yunita, yang memiliki pengalaman pahit merantau ke Bali dan Nusa Tenggara Barat setelah lulus SMA, merasakan betul kerasnya hidup di perantauan. Dengan upah minim, ia kesulitan membantu perekonomian keluarganya di kampung. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga baginya.

Titik balik terjadi pada tahun 2023, ketika Yunita menolak ajakan suaminya untuk mengadu nasib di Kalimantan. Ia teringat cerita orang tuanya tentang program Green Skills 2.0 dari Yayasan Plan Indonesia yang hadir di desanya sejak 2022. Program ini membuka peluang baru bagi Yunita untuk mengembangkan potensi pertanian di kampung halamannya.
Dengan dukungan penuh dari orang tua, Yunita bersama tujuh pemuda lainnya membentuk Kelompok Tani Semut Putih. Di lahan seluas 1,8 hektare, mereka mulai bercocok tanam hortikultura. Kini, Yunita telah membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, kesuksesan bisa diraih di mana saja, termasuk di kampung halaman sendiri. Kisah Yunita menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di TTS untuk tidak ragu mengembangkan potensi daerahnya.











Tinggalkan komentar