Ekonesia Ekonomi – CEO Danantara, Rosan Roeslani, menegaskan komitmennya untuk menarik investasi strategis demi membuka lapangan kerja baru di Indonesia. Langkah ini menjadi jawaban atas tantangan bonus demografi, di mana setiap tahunnya lahir dua juta bayi yang membutuhkan peluang kerja berkelanjutan.
Rosan menyampaikan hal ini dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, menekankan bahwa penciptaan lapangan kerja adalah prioritas utama pembangunan nasional. Ia berharap Danantara dapat menjadi daya tarik bagi investor global untuk berinvestasi di sektor infrastruktur dan hilirisasi industri, sehingga menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi bagi generasi muda.

Sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Danantara, Rosan menjelaskan bahwa badan yang dipimpinnya mengelola aset lebih dari 900 miliar dolar AS di berbagai sektor strategis. Seluruh BUMN yang berada di bawah kendali Danantara akan dioptimalkan untuk menciptakan nilai tambah melalui konsolidasi, privatisasi, dan kolaborasi dengan pihak swasta, baik dari dalam maupun luar negeri.
Rosan menekankan pentingnya keterlibatan swasta dalam pembangunan, mengingat besarnya potensi ekonomi nasional yang tidak mungkin digarap sendirian. Saat ini, Danantara membawahi 50 BUMN dan 889 anak perusahaan, yang semuanya diarahkan untuk menghasilkan nilai ekonomi maksimal melalui efisiensi, inovasi, dan kemitraan strategis lintas negara.
Apresiasi juga disampaikan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani atas kebijakan yang memungkinkan Danantara mengelola dividen sendiri. Hal ini memperkuat fleksibilitas fiskal dalam membiayai program investasi prioritas nasional yang berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja.
Rosan membuka peluang investasi bersama mitra internasional di berbagai sektor melalui Danantara, dengan keyakinan bahwa kolaborasi ini akan mendatangkan keuntungan bersama dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan langkah ini, diharapkan Indonesia dapat menjawab tantangan demografi dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus. Informasi ini dikutip dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar