Ekonesia – BPI Danantara (Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara) menebar optimisme soal setoran dividen ke kas negara. Lima tahun dari sekarang, tepatnya di 2029, angkanya diprediksi meroket hingga US$ 10 miliar atau sekitar Rp 165 triliun.
Rosan Roeslani, sang CEO, mengungkap ambisi ini di sela acara Forbes Global CEO Conference 2025. Dengan dividen sebesar itu, Danantara bisa leluasa berinvestasi hingga US$ 40 miliar tanpa perlu utang sepeser pun.
Lebih jauh lagi, jika aset dikembangkan, kapasitas investasi bisa melompat jadi US$ 250 miliar. Rosan berharap kontribusi dividen BUMN bisa lebih merata, tak hanya bertumpu pada segelintir perusahaan raksasa.
Danantara juga membuka pintu kolaborasi dengan Sovereign Wealth Fund (SWF) negara lain. Saat ini, sudah ada kerjasama dengan Qatar (QIA) dan China, serta penjajakan dengan Uni Emirat Arab (PIF). Langkah ini diharapkan bisa memacu investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Tinggalkan komentar