TeraNews Olahraga – Tekanan membuncah di pundak Manchester City jelang leg kedua babak semifinal Liga Champions melawan Real Madrid di Santiago Bernabeu. Kekalahan 2-3 di leg pertama membuat misi The Citizens untuk melaju ke final terasa bak mimpi di siang bolong. Pep Guardiola, sang arsitek taktik City, tak menampiknya. Ia menegaskan, hanya performa sempurna yang bisa menyelamatkan timnya dari eliminasi.
"Kami harus bermain nyaris tanpa cela," tegas Guardiola. Ia menyadari beratnya tantangan di hadapannya. Stadion Santiago Bernabeu, dengan atmosfernya yang luar biasa, akan menjadi ujian sesungguhnya bagi mental dan kualitas permainan City. Namun, Guardiola menekankan pentingnya keberanian dan identitas permainan khas City untuk membalikkan keadaan.
Tekanan? Guardiola menerima itu sebagai bagian tak terpisahkan dari sepak bola level tinggi. "Tekanan selalu ada, tapi itu tantangan yang harus kami hadapi," ujarnya. Kunci keberhasilan, menurutnya, terletak pada kemampuan City dalam mengelola momen-momen krusial dan mencetak gol. Gol, gol, dan gol. Itulah mantra yang harus dipegang teguh City.
Kabar baik datang dari ruang perawatan. Erling Haaland, yang sempat mengalami masalah lutut, sudah kembali berlatih normal. Jack Grealish, Ruben Dias, dan Nathan Ake, yang absen di akhir pekan, juga sudah bergabung dalam rombongan ke Madrid. Meski demikian, Guardiola akan memantau kondisi ketiganya sebelum pertandingan dimulai.
Bernardo Silva mengakui, musim ini lebih berat dari perkiraannya. Ia tak menyangka City harus berjuang keras di babak semifinal, bukannya di fase gugur yang lebih mudah. "Kami sendiri yang membuat situasi sulit, dan kami harus menerima konsekuensinya," akunya. Namun, optimisme tetap membara dalam dirinya.
Pertandingan di Santiago Bernabeu bukan sekadar laga sepak bola biasa. Ini adalah pertaruhan besar bagi Manchester City untuk tetap eksis di kompetisi paling bergengsi di Eropa. Akankah City mampu menciptakan keajaiban di kandang Real Madrid? Kita tunggu saja.
Tinggalkan komentar