Ekonesia Ekonomi – Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat progres signifikan dalam program Luas Tambah Tanam (LTT) di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Hingga Juni 2025, realisasi LTT telah mencapai 67 ribu hektare, dari target ambisius sebesar 105.045 hektare. Pencapaian ini menjadi amunisi penting dalam upaya mewujudkan swasembada pangan di wilayah tersebut.
Atin Yulyatin, Penanggung Jawab Program Swasembada Pangan Kabupaten Cirebon, mengungkapkan bahwa realisasi LTT ini adalah langkah krusial untuk memenuhi kebutuhan pangan dan menjaga stabilitas produksi di Cirebon. Petani padi di Cirebon menghadapi tantangan kompleks, termasuk kekeringan dan serangan hama. Kementan merespons cepat dengan menyalurkan bantuan berupa alat dan mesin pertanian (alsintan) serta bibit gratis.

Untuk mengatasi kekeringan, Kementan memberikan bantuan irigasi perpompaan dan perbaikan sistem irigasi. Pestisida juga disediakan untuk melindungi tanaman dari hama dan penyakit. Subsidi pupuk dan alsintan turut disalurkan untuk mempercepat proses tanam dan meningkatkan kualitas serta produktivitas padi.
Kementan juga mengandalkan teknologi, penyuluh pertanian, benih unggul, penguatan kelembagaan petani, dan infrastruktur irigasi untuk menjaga dan meningkatkan produksi padi secara berkelanjutan. "Target Kementerian Pertanian adalah menjaga stabilitas dan peningkatan produksi padi di Cirebon melalui strategi percepatan tanam melalui kegiatan LTT," ujar Atin.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, menambahkan bahwa pemerintah daerah berupaya menjaga lahan produktif melalui Perda Nomor 32/2024 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah, dengan menetapkan 44 ribu hektare lahan pertanian padi. Distan mencatat ada sekitar 33 ribu kelompok tani dengan 72 ribuan petani penggarap di Cirebon. Luas lahan sawah produktif di daerah itu mencapai lebih dari 51 ribu hektare.
Dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan teknologi dan bantuan bagi petani, Cirebon terus berupaya meningkatkan produksi padi dan mewujudkan swasembada pangan. Informasi ini dihimpun oleh ekonosia.com dari berbagai sumber.











Tinggalkan komentar