Cinta Istri Jadi Cuan? Kisah Sukses Tahu Sumedang

Agus Riyadi

18 Oktober 2025

2
Min Read

Ekonesia – Di balik kelezatan tahu Sumedang yang melegenda, tersembunyi kisah cinta seorang suami yang rela berjuang demi sang istri. Bermula dari kerinduan seorang istri imigran asal China akan kampung halamannya, terciptalah bisnis kuliner yang kini menjadi ikon Indonesia.

Pada awal tahun 1900-an, pasangan suami istri Ong Ki No mengadu nasib di Sumedang. Sang istri merindukan tao-fu, makanan khas China yang sulit ditemukan di tanah Sunda karena ketiadaan kedelai.

Cinta Istri Jadi Cuan? Kisah Sukses Tahu Sumedang
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Berbekal cinta yang mendalam, Ong Ki No berkeliling mencari kedelai hingga ke pelosok Conggeang. Setelah menemukan bahan baku yang dicari, ia membuat tahu putih rebus untuk sang istri tercinta.

Tahu buatan Ong Ki No tak hanya dinikmati sendiri. Ia kerap membagikannya kepada sesama warga Tionghoa dan tetangga sekitar. Bahkan, ia mencoba menjualnya, namun kurang diminati karena perbedaan selera.

Sempat mengalami kemunduran, Ong Ki No dan istri memutuskan kembali ke China. Namun, semangat bisnisnya tak padam. Anaknya, Ong Bung Keng, datang ke Sumedang untuk meneruskan usaha keluarga.

Ong Bung Keng memutar otak agar tahu buatan ayahnya lebih menarik. Ia mencoba menggoreng tahu putih tersebut. Hasilnya sungguh di luar dugaan! Tahu goreng itu bertekstur renyah, berongga, dan memiliki aroma yang menggugah selera.

Aroma wangi tahu goreng itu menarik perhatian banyak orang. Hingga suatu hari, Bupati Sumedang Pangeran Soeriaatmadja mencicipi tahu goreng buatan Ong Bung Keng dan langsung jatuh hati. Sang bupati pun mendorong Ong untuk menjualnya.

Sejak saat itu, tahu goreng Sumedang mulai dikenal luas dan menjadi kudapan favorit masyarakat. Bisnis keluarga Ong pun berkembang pesat. Kesuksesan ini berawal dari cinta Ong Ki No kepada istrinya, yang menjadi inspirasi lahirnya tahu Sumedang yang kita kenal sekarang.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post