Ekonesia Ekonomi – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bergerak cepat meningkatkan pemeliharaan Penerangan Jalan Umum (PJU) di berbagai ruas jalan. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan masyarakat, meskipun beberapa ruas jalan tersebut bukan merupakan kewenangan pemerintah daerah.
M. Iqbal Safarudin, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Cianjur, menjelaskan kepada ekonosia.com pada Rabu (11/6), bahwa pihaknya tidak hanya melakukan perbaikan PJU yang rusak, tetapi juga menambah titik PJU baru di lokasi-lokasi yang dianggap rawan kecelakaan dan tindak kriminal. "Dishub fokus pemeliharaan lampu jalan di wilayah perkotaan seperti lampu Gentur dan penambahan PJU baru di lokasi rawan kecelakaan dan kejahatan guna meningkatkan keselamatan dan keamanan masyarakat," ujarnya.
Berdasarkan hasil pengecekan tim di lapangan, masih banyak PJU yang tidak berfungsi, terutama di ruas jalan nasional. Meskipun perbaikan jalan nasional adalah kewenangan pemerintah pusat, Dishub Cianjur tetap berinisiatif melakukan perbaikan demi memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga.
Iqbal mengungkapkan bahwa sebagian besar PJU padam disebabkan oleh gangguan teknis, seperti masalah pada network control box (NCB) atau penurunan tegangan listrik. Mengingat pentingnya jalur utama Cianjur, Dishub tetap berupaya mengganti lampu dan melakukan pemeliharaan secara berkala. "Harapan kami dapat mendukung terciptanya lalu lintas yang aman dan nyaman di sepanjang jalur utama Cianjur, terutama saat malam hari, pengguna jalan dapat melintas dengan tenang," imbuhnya.
Terkait rencana penambahan PJU pada tahun 2025, Iqbal menjelaskan bahwa pihaknya belum menetapkan jumlah unit maupun lokasi pasti. Saat ini, Dishub masih dalam tahap pemetaan titik-titik rawan untuk menentukan prioritas pemasangan. "Penambahan PJU akan disesuaikan dengan tingkat kerawanan dan kebutuhan masyarakat sehingga kami akan melakukan pemetaan," jelasnya.
Saat ini, terdapat sekitar 11.000 titik PJU yang terpasang di Kabupaten Cianjur. Namun, jumlah tersebut masih dianggap minim, terutama di sepanjang jalan kabupaten yang menghubungkan antarkecamatan, mulai dari wilayah utara hingga selatan Cianjur, termasuk penambahan titik PJU di perkotaan.
Tinggalkan komentar