BUMI Jaya! Kok Bisa? Ini Kata Ahlinya

Agus Riyadi

24 Juni 2025

2
Min Read
BUMI Jaya! Kok Bisa? Ini Kata Ahlinya

Ekonesia Market – Raksasa pertambangan, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), menunjukkan sinyal positif di tengah dinamika pasar komoditas global. Baru-baru ini, BUMI meraih peringkat idA+ dengan prospek stabil dari PEFINDO, sebuah pengakuan atas fundamental bisnis yang kokoh dan cadangan sumber daya yang melimpah. Peringkat ini menyoroti kekuatan BUMI, meskipun juga mencatat tantangan terkait biaya operasional, risiko pengembangan proyek, fluktuasi harga komoditas, dan isu lingkungan.

Sebagai informasi, BUMI mengandalkan dua pilar utama: PT Arutmin Indonesia dan PT Bumi Resources Minerals Tbk, yang bergerak di sektor batu bara dan emas. Kepemilikan mayoritas 51% saham di PT Kaltim Prima Coal (KPC), salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia, semakin memperkuat posisi BUMI.

BUMI Jaya! Kok Bisa? Ini Kata Ahlinya
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Dengan cadangan batu bara mencapai 2,4 miliar metrik ton (MT) hingga 2024, yang tersebar di KPC (721 juta ton), Arutmin (327 juta ton), dan Pendopo, Sumatera Selatan (1,3 miliar MT), BUMI percaya diri dapat mempertahankan produksi hingga 30 tahun mendatang. Target produksi tahunan ambisius sebesar 80 juta ton menjadi bukti komitmen perusahaan. Potensi sumber daya batu bara BUMI saat ini mencapai 6,81 miliar MT.

Target produksi batu bara BUMI untuk 2025 adalah 78-80 juta ton. Perusahaan meyakini target ini dapat tercapai asalkan kondisi cuaca di area pertambangan tetap mendukung.

VP Investor Relations & Chief Economist BUMI, Achmad Reza Widjaja, menyatakan optimisme bahwa ekspor batu bara perusahaan akan tetap stabil, meskipun ada indikasi perlambatan permintaan dari negara-negara konsumen utama seperti China dan India. "Sebagian besar ekspor kami terikat kontrak, dan kami terus berupaya untuk mempertahankan model ini," tegas Reza.

Selain fokus pada produksi, BUMI juga aktif mengupayakan perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk memastikan kelangsungan operasional jangka panjang. ekonosia.com

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post