TeraNews Bisnis – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menorehkan prestasi gemilang di tahun 2024. Kinerja solid dalam penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi bukti nyata keberhasilan bank pelat merah ini. Tahun ini, BTN bahkan optimistis akan mencatatkan kinerja yang lebih baik lagi.
Corporate Secretary BTN, Ramon Armando, mengungkapkan bahwa kinerja BTN yang kuat, khususnya di sektor pembiayaan perumahan, diyakini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor perumahan, menurutnya, memiliki efek domino yang luas, mendukung lebih dari 181 subsektor lainnya, mulai dari industri semen, batu bata, keramik, hingga genteng. "Belum lagi penyerapan tenaga kerja yang mencapai sekitar 500.000 orang setiap tahunnya," tegas Ramon dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/2/2025).
Sepanjang 2024, BTN berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp357,97 triliun, meningkat 7,3% (year-on-year/yoy) dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp333,69 triliun. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), baik subsidi maupun non-subsidi. KPR subsidi mencapai Rp173,84 triliun (naik 7,5% yoy), sementara KPR non-subsidi mencapai Rp105,95 triliun (naik 10,2% yoy).
Di sisi lain, DPK BTN juga tumbuh signifikan sebesar 9,1% yoy menjadi Rp381,67 triliun di tahun 2024, dibandingkan Rp349,93 triliun di tahun 2023. Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan dana murah berupa tabungan dan giro (CASA) yang mencapai 54,1% dari total DPK, naik dari 53,7% di tahun sebelumnya. Pertumbuhan CASA sendiri mencapai 9,8% yoy. "Pertumbuhan DPK BTN lebih tinggi daripada pertumbuhan DPK industri (4,48% yoy), berkat upaya peningkatan transaksi dana murah ritel dan institusi menengah, termasuk melalui kanal digital," jelas Ramon.
Keberhasilan BTN juga terlihat dari pertumbuhan pesat bisnis digitalnya. Aplikasi Bale by BTN (sebelumnya BTN Mobile) telah mencapai 2,2 juta pengguna pada akhir 2024, meningkat 107% yoy. BTN optimistis jumlah pengguna akan mencapai 3,6 juta hingga 4 juta di tahun 2025.
Ramon menambahkan, kepercayaan masyarakat terhadap BTN sebagai Bank BUMN yang diawasi oleh pemerintah, OJK, Bank Indonesia, dan dijamin LPS, menjadi kunci keberhasilan ini. "BTN selalu mengedepankan prinsip good corporate governance (GCG)," tambahnya.
Untuk masa depan, BTN akan fokus pada transformasi bisnis periode 2025-2029, dengan menjadi transactional bank yang kuat dalam pendanaan, khususnya melalui penghimpunan dana murah. "Kami tidak hanya fokus pada ekspansi kredit, tetapi juga penguatan pendanaan berbasis tabungan yang lebih stabil dan sehat," pungkas Ramon.
Tinggalkan komentar