TeraNews Indeks Hari ini – Sektor pembiayaan alat berat masih menunjukkan performa yang impresif di awal tahun 2025. Data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan. Per Maret 2025, penyaluran pembiayaan alat berat oleh perusahaan pembiayaan (multifinance) mencapai angka Rp46,73 triliun, mengalami peningkatan 8,05 persen secara tahunan (year-on-year/YoY).
Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, menyampaikan kabar baik ini dalam konferensi pers virtual Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, Jumat (9/5/2025). Meskipun pertumbuhan pada Februari 2025 sempat mencapai angka yang lebih tinggi, yakni 9,2 persen YoY, OJK tetap optimistis terhadap prospek sektor ini sepanjang tahun.

"Pertumbuhan pembiayaan alat berat di tahun 2025 diperkirakan masih akan tetap tumbuh positif," tegas Agusman. Namun, ia juga menekankan bahwa proyeksi ini sangat bergantung pada beberapa faktor kunci. Harga komoditas strategis seperti batu bara, kelapa sawit, dan nikel menjadi penentu utama. Kenaikan harga komoditas biasanya memicu ekspansi perusahaan tambang dan perkebunan, sehingga meningkatkan permintaan alat berat dan, pada akhirnya, pembiayaannya.
Selain faktor komoditas, dinamika ekonomi global dan domestik juga akan berperan penting dalam menentukan tren pembiayaan alat berat ke depan. Agusman menambahkan, "Perkembangan ekonomi, baik global maupun domestik, akan menjadi faktor penting dalam mendorong atau menahan pertumbuhan pembiayaan sektor ini." Dengan kata lain, stabilitas ekonomi makro menjadi kunci keberlanjutan tren positif ini. Ke depannya, perlu dipantau dengan cermat bagaimana pergerakan harga komoditas dan kondisi ekonomi global akan mempengaruhi kinerja sektor pembiayaan alat berat di Indonesia.
Tinggalkan komentar