Bendungan Cibeet Ngebut! Proyek Lampaui Target

Rachmad

24 Juli 2025

2
Min Read
Bendungan Cibeet Ngebut! Proyek Lampaui Target

Ekonesia Ekonomi – PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mencatatkan kemajuan signifikan dalam pembangunan Bendungan Cibeet paket II di Bogor, Jawa Barat. Hingga Juli 2025, proyek strategis nasional (PSN) ini telah mencapai 12,62%, jauh melampaui target awal sebesar 4,50%.

PTPP, yang bekerja sama dengan MARFRI dan DMT, menegaskan komitmennya dalam mendukung ketahanan air, pangan, dan energi di Jawa Barat melalui proyek ini. Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menyampaikan bahwa Bendungan Cibeet bukan hanya sekadar infrastruktur, tetapi juga kontribusi perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan.

Bendungan Cibeet Ngebut! Proyek Lampaui Target
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

"Teknologi dan inovasi yang kami terapkan mencerminkan komitmen PTPP dalam menghasilkan proyek berkualitas tinggi dan berdampak luas bagi masyarakat, serta berdampingan dengan proyek Asta Cita Pemerintah yaitu proyek-proyek ketahanan pangan, air dan energi," ujar Joko dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis.

Proyek senilai Rp1,81 triliun ini ditargetkan rampung dalam 1.860 hari kalender, dimulai sejak 4 September 2023 dan dijadwalkan selesai pada 6 Oktober 2028. Bendungan Cibeet dirancang sebagai bendungan tipe Gravity Dam dengan material Roller Compacted Concrete (RCC), menjadikannya bendungan RCC ketiga di Indonesia yang diinisiasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Teknologi RCC memungkinkan percepatan konstruksi dan efisiensi material, dengan inovasi pengecoran beton tanpa slump menggunakan fly ash dan semen rendah, yang dipadatkan dengan vibro roller. Bendungan ini diharapkan dapat mendukung irigasi seluas 8.837 hektare, meningkatkan indeks pertanaman dari 100% menjadi 300%, serta menyediakan pasokan air baku sebesar 3.770 liter/detik bagi Kabupaten Bogor, Karawang, Bekasi, dan kawasan industri.

Selain itu, Bendungan Cibeet juga berperan dalam mereduksi debit banjir hingga 66% di hilir Sungai Citarum. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro sebesar 0,25 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya sebesar 110 MW juga direncanakan untuk memanfaatkan area genangan bendungan.

"Inovasi teknologi dalam proyek ini adalah penggunaan Drone LiDAR untuk pemetaan topografi secara presisi tinggi. Selain itu terdapat aplikasi teknologi RCC untuk efisiensi struktur dan percepatan konstruksi," jelas Joko. Seperti yang dilansir Ekonesia Ekonomi – .

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post