Ekonesia Ekonomi – Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kini menjadi sorotan nasional setelah ditunjuk sebagai percontohan program Jaksa Mandiri Pangan. Program ini diresmikan dengan panen raya yang dihadiri langsung oleh Jaksa Agung ST Burhanudin dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Selasa (tanggal tidak disebutkan dalam artikel).
Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi, Eddy Sumarman, menyatakan dukungannya penuh terhadap program yang merupakan bagian dari inisiatif ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto. Program ini memanfaatkan lahan rampasan negara yang belum dilelang untuk kegiatan pertanian.
Panen perdana dilakukan di lahan seluas tujuh hektare di Srimahi, Tambun Utara, yang dikelola oleh gabungan kelompok tani dengan dukungan PT Pupuk Indonesia. Hasilnya memuaskan, mencapai tujuh ton per hektare. Seluruh hasil panen diserap oleh Perum Bulog dengan harga Rp6.500 per kilogram gabah kering.
Eddy menambahkan, terdapat tujuh titik lahan rampasan negara di Kabupaten Bekasi yang berpotensi untuk program ketahanan pangan. Pemanfaatan lahan ini akan terus dilakukan selama proses lelang belum selesai, dengan mempertimbangkan jenis tanaman yang cocok.
Selain itu, Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi juga menjalankan program pasar murah dan memperkuat koordinasi dengan kepolisian untuk menindak praktik mafia beras.
Kepala Perum Bulog Cabang Karawang, Umar Said, menyambut baik program Jaksa Mandiri Pangan. Ia menyatakan bahwa Bulog telah menyerap 120.000 ton gabah dari petani lokal, melampaui target 75.000 ton. Dengan adanya program ini dan potensi lahan rampasan negara, Bulog optimis dapat meningkatkan penyerapan gabah kering di masa mendatang. Bulog siap menampung hasil panen dari lahan kejaksaan, yang diperkirakan mencapai 65 ton sekali panen.
Tinggalkan komentar