Ekonesia Ekonomi – Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardahana, menaruh harapan besar pada Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2025. Ia menginginkan BBTF menjadi jembatan vital yang menghubungkan berbagai destinasi wisata di Indonesia dengan pasar global. "BBTF adalah gerbang kita untuk menginspirasi para traveller, menghubungkan Bali dengan berbagai destinasi di seluruh Indonesia, dan memperkenalkan keberagaman kita kepada dunia," tegasnya di Badung, Bali, Rabu.
Untuk memaksimalkan potensi promosi Indonesia, Widiyanti mendorong BBTF untuk memperluas jangkauannya. Ia mencontohkan pentingnya mempromosikan wilayah Jembrana dan Buleleng di Bali, serta Banyuwangi di Jawa Timur. Langkah ini diharapkan dapat mewujudkan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan, dengan menyoroti berbagai destinasi dan produk wisata unggulan.

Menpar juga mengajak semua pihak untuk aktif mempromosikan 10 destinasi wisata prioritas dan tiga destinasi wisata regional. "Pariwisata bukan hanya industri, tetapi juga cerita yang kita bagikan dan sebarkan ke seluruh dunia. Ini membuka lapangan kerja, dan dengan optimisme, kami ingin menarik 60 juta kedatangan turis ke Indonesia," ungkapnya.
Ketua Pelaksana BBTF 2025, I Putu Winastra, yang juga Ketua DPD Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Bali, menjelaskan bahwa BBTF tahun ini tidak hanya melibatkan Bali, tetapi juga 11 provinsi lainnya, termasuk Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bangka Belitung, Lampung, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Selatan.
"Tahun ini, BBTF dengan bangga mempertemukan 529 buyer dari 45 negara, termasuk 499 perusahaan seller dari 216 peserta pameran yang mewakili 7 negara, yaitu Indonesia, Spanyol, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Namibia, dan Thailand," jelas Winastra. Ia menekankan bahwa BBTF bukan hanya pameran pariwisata internasional milik Bali, melainkan juga platform untuk mempromosikan daya saing destinasi di seluruh Indonesia dan mengangkat pariwisata nasional ke panggung global.
BBTF tahun ini mengusung tema "Indonesia Preserving Green Nature and Culture Heritage for the World," yang mencerminkan komitmen Indonesia untuk melestarikan alam dan budaya demi keberlanjutan. "Hal ini mencerminkan komitmen mendalam kami, dimulai dari Bali, untuk mempromosikan dan menjaga keberlanjutan lingkungan dan budaya, sekaligus memposisikan Indonesia sebagai destinasi global dengan identitas yang kuat dan daya tarik jangka panjang," pungkas Winastra, seperti yang dilansir ekonosia.com.
Tinggalkan komentar