Ekonesia – BPH Migas terus memperketat pengawasan pemanfaatan BBM bersubsidi untuk kapal penumpang. Tujuannya? Agar subsidi tepat sasaran, tepat guna, dan tepat volume, memastikan masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya.
Abdul Halim, Anggota Komite BPH Migas, terjun langsung ke lapangan, tepatnya di galangan kapal PT PAL Indonesia, Surabaya. Kunjungan ini bukan sekadar formalitas, tapi untuk memastikan solar bersubsidi yang dialokasikan pemerintah untuk kapal penumpang PT Pelni benar-benar sesuai ketentuan.
Inspeksi mendadak dilakukan pada KM Umsini, kapal penumpang yang sedang menjalani perbaikan. Didapati ada sisa BBM subsidi yang belum terpakai. Demi keamanan dan keselamatan kapal selama perbaikan, BBM tersebut harus dipindahkan.
Namun, pemindahan ini tidak bisa sembarangan. Prosedur ketat harus diikuti, melibatkan pengawasan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Keuangan, Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, dan surveyor terakreditasi. "Nanti ada proses untuk mengawasi dan mengontrol perjalanan atau pemindahan BBM subsidi ini ke kapal penumpang lainnya," tegas Halim.
Langkah ini diambil untuk mencegah penyalahgunaan dan memastikan subsidi benar-benar dinikmati oleh masyarakat melalui layanan transportasi laut. BPH Migas berharap pengawasan terpadu ini dapat menjaga operasional kapal penumpang dan meningkatkan kualitas pelayanan.
Dengan pengawasan ketat dan prosedur yang jelas, BPH Migas berkomitmen menjaga amanah subsidi BBM agar tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Tinggalkan komentar