Ekonesia Ekonomi – Mayoritas pembeli baterai kendaraan listrik (EV) yang diproduksi di Karawang, Jawa Barat, ternyata berasal dari dalam negeri. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC), Toto Nugroho, usai acara groundbreaking proyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Karawang, Minggu (23/6/2024).
Toto menjelaskan bahwa IBC telah menjalin kesepakatan dengan beberapa off-taker lokal. Meski belum bisa diungkapkan secara detail karena masih dalam tahap perjanjian dengan CATL (Contemporary Amperex Technology Co. Limited), Toto memastikan bahwa pasar domestik menjadi prioritas utama.
Namun, produksi baterai EV di Karawang tidak hanya menyasar pasar dalam negeri. Sejumlah negara seperti Jepang, India, dan Amerika Serikat juga menjadi target ekspor. Sementara itu, Benua Eropa belum menjadi fokus utama. "Kalau kami lihat kondisi sekarang, yang diekspor sekitar 30-an persen. Tapi, nanti pasti berubah-ubah dari tahun ke tahun," ujar Toto, seperti dikutip dari ekonosia.com.
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah meresmikan groundbreaking proyek strategis ini. Proyek ini merupakan pengembangan industri baterai dari hulu ke hilir yang melibatkan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Indonesia Battery Corporation (IBC), dan Konsorsium CATL, Brunp, Lygend (CBL).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa pabrik baterai EV di Karawang memiliki kapasitas produksi 15 GWh, yang setara dengan daya untuk 250 ribu hingga 300 ribu mobil listrik. Selain baterai EV, kawasan ini juga diproyeksikan untuk membangun Battery Energy Storage System (BESS) untuk menyimpan energi listrik dari panel surya.
Tinggalkan komentar