Ekonesia Market – Industri perbankan Tanah Air tengah berduka. Rachmat Mulia Suryahusada, Presiden Komisaris sekaligus pemegang saham pengendali terakhir PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA), dikabarkan telah berpulang. Kabar duka ini disampaikan langsung oleh Corporate Secretary BNBA, Lyvinia Sari, dan memastikan bahwa operasional bank tetap berjalan normal.
Rachmat Mulia Suryahusada, lahir pada tahun 1944, merupakan sosok penting dalam perkembangan Bank Bumi Arta. Beliau menamatkan pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Trisakti pada tahun 1973 dan meraih gelar Master of Business Administration dari Golden Gate University, San Fransisco, USA, pada tahun 1987. Kiprahnya di Bank Bumi Arta dimulai sejak tahun 1970-an, dan menjabat sebagai Presiden Komisaris sejak tahun 2007.
Selain di Bank Bumi Arta, Rachmat juga memiliki pengalaman di berbagai perusahaan keuangan lainnya, termasuk PT Asuransi Jiwa Bumiarta Reksatama, PT Asuransi Artarindo, dan PT Bumi Arta Securindo. Beliau juga pernah aktif di organisasi perbankan seperti Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) dan Ikatan Bankir Indonesia.
Bank Bumi Arta sendiri memiliki sejarah panjang di industri perbankan Indonesia. Didirikan pada tahun 1967 dengan nama Bank Bumi Arta Indonesia, bank ini kemudian melakukan merger dengan Bank Duta Nusantara pada tahun 1976 untuk memperkuat struktur permodalan dan memperluas jaringan operasional. Seiring dengan perkembangan industri perbankan, Bank Bumi Arta menjadi Bank Devisa pada tahun 1991 dan terus mengembangkan jaringan internasionalnya. Saat ini, Bank BNBA memiliki 11 kantor cabang, dengan jumlah terbanyak ada di DKI Jakarta, yakni sebanyak 3 kantor cabang.
Tinggalkan komentar