Bali Kebanjiran Duit? Insentif Pariwisata Segera Cair!

Rachmad

5 Juli 2025

2
Min Read
Bali Kebanjiran Duit? Insentif Pariwisata Segera Cair!

Ekonesia Ekonomi – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto membuka peluang pemberian insentif bagi daerah-daerah yang menjadi tulang punggung devisa negara melalui sektor pariwisata. Pernyataan ini muncul sebagai respons atas usulan Gubernur Bali, Wayan Koster, yang mengharapkan adanya dukungan pembangunan sarana dan prasarana di daerah pariwisata unggulan seperti Bali.

Wamendagri Bima Arya menjelaskan bahwa usulan ini sangat mungkin direalisasikan melalui Dana Insentif Daerah (DID) yang diperuntukkan bagi daerah dengan kinerja baik dalam penguatan kapasitas fiskalnya. "Insentif itu memungkinkan, kan kita ada dana insentif daerah, terkait daerah-daerah yang memiliki kinerja baik dalam penguatan kapasitas fiskal sangat mungkin," ujarnya di Kabupaten Badung, seperti dikutip ekonosia.com, Sabtu.

Bali Kebanjiran Duit? Insentif Pariwisata Segera Cair!
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Namun, untuk merealisasikan insentif ini, diperlukan regulasi yang jelas mengenai kriteria dan syarat penerima. "Satu, kriterianya apa, mana daerah layak dan berhak mendapatkan insentif tadi, dan dari apa harus ada kejelasan," tegas Bima Arya. Saat ini, belum ada aturan khusus terkait insentif ini, namun pemanfaatan DID untuk daerah penghasil devisa pariwisata dinilai sejalan.

Wamendagri berjanji akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk membahas lebih lanjut usulan ini. Selain itu, ia menekankan pentingnya pemanfaatan dana insentif secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. "Kami berharap pariwisata harus berkelanjutan, muaranya ke sana, bukan hanya turis ramai tapi tidak berkelanjutan dan ramah lingkungan," imbuhnya.

Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster telah menyampaikan usulan ini kepada Komisi XI DPR RI. Bali dinilai layak menerima insentif mengingat kontribusinya yang signifikan terhadap devisa negara, mencapai 44% atau sekitar Rp107 triliun pada tahun 2024. "Untuk Bali karena memiliki kontribusi besar terhadap devisa pariwisata Indonesia 44 persen ya sepantasnya ada keberpihakan afirmasi dari pemerintah pusat untuk menopang kepariwisataan di Bali agar berkualitas dan berkelanjutan," kata Koster.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post