TeraNews Bisnis – Rencana investasi raksasa teknologi Apple di Indonesia terhambat. Bukan karena teknologi canggihnya yang tak mampu diimbangi, melainkan karena masalah koordinasi antar kementerian yang berujung pada ketidakpastian regulasi. Direktur CELIOS, Bhima Yudhistira Adhinegara, mengungkapkan bahwa perselisihan antara Kementerian Investasi dan Kementerian Perindustrian menjadi biang keladi tertundanya kesepakatan investasi tersebut.
"Perusahaan sebesar Apple saja kesulitan, bayangkan perusahaan lain," ujar Bhima pada Minggu (2/2/2025). Menurutnya, ketidaksepakatan antar lembaga pemerintah menciptakan ketidakpastian yang berisiko besar bagi iklim investasi di Indonesia. Padahal, Indonesia sedang berada di posisi strategis untuk menarik investasi asing di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Bhima menyayangkan kesempatan emas ini hilang begitu saja karena masalah birokrasi. Ketidakjelasan regulasi dan proses perizinan yang berbelit menjadi penghalang utama. "Jika masalah koordinasi dan perizinan tak segera diselesaikan, peluang besar investasi asing akan lenyap," tegasnya.
Dampaknya pun bukan hanya dirasakan Apple. Jika kondisi ini berlanjut, perusahaan multinasional lain akan ragu menanamkan modal di Indonesia. Bhima mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah koordinasi antar kementerian dan mempercepat proses perizinan. "Pemerintah harus berbenah agar Indonesia tak kehilangan momentum investasi," serunya.
Sampai saat ini, belum ada kejelasan kapan Apple akan melanjutkan investasinya. Jika pemerintah tak segera bertindak, bukan hanya Apple, banyak investor asing lainnya yang akan berpikir dua kali untuk masuk ke pasar Indonesia. Kehilangan kepercayaan investor asing bisa berdampak buruk bagi perekonomian nasional.
Tinggalkan komentar