Ekonesia Ekonomi – Kecerdasan buatan (AI) diprediksi menjadi game changer bagi usaha kecil dan menengah (UKM). Praktisi AI, Muhammad Muchlas Rowi, mengungkapkan bahwa optimalisasi layanan UKM dan startup dapat dilakukan secara signifikan melalui pemanfaatan AI yang tepat.
Muchlas, inisiator Monpai.id, menjelaskan bahwa AI dapat digunakan untuk personalisasi layanan, menyesuaikan pengalaman pelanggan, konten, dan penawaran sesuai dengan preferensi individu. "Dengan infrastruktur, data, dan kemauan politik yang tepat, Indonesia berpotensi menjadi pusat pengembangan AI yang relevan secara lokal dan beretika secara global," ujarnya, seperti dikutip ekonosia.com, Senin (17/03/2025).

Monpai.id, platform AI assistant yang ia inisiasi, menargetkan sektor layanan pelanggan, pendidikan, hingga lembaga pemerintahan. Platform ini menawarkan fitur chatbot yang dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan pengguna, memungkinkan penciptaan asisten virtual yang spesifik.
Lebih dari sekadar chatbot biasa, Monpai.id dirancang untuk belajar dan beradaptasi dengan interaksi serta preferensi pengguna. "Chatbot ini tidak hanya menjawab pertanyaan, tetapi belajar dari interaksi dan preferensi penggunanya. Personalisasi ini memberikan pengalaman yang jauh lebih relevan dibandingkan AI generik," jelas Muchlas.
Bagi UKM dan startup, platform ini dapat dimanfaatkan sebagai layanan pelanggan otomatis yang beroperasi 24/7, memberikan respon instan terhadap pertanyaan pelanggan. "Ini adalah AI asisten yang dapat dilatih secara spesifik dan menyatu dengan identitas pengguna," imbuhnya.
Platform AI assistant ini juga memiliki kemampuan untuk menganalisis dokumen dan gambar, memproses pesan suara, serta merespons dalam berbagai format interaksi. "Fitur ini menjadikan Monpai bukan hanya sebagai asisten digital biasa, melainkan co-worker digital yang multifungsi," tegas Muchlas.
Monpai.id terintegrasi dengan berbagai large language model (LLM) terkemuka seperti GPT-4, Gemini, dan Anthropic Claude, memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk memilih model yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
Lebih lanjut, Muchlas menjelaskan bahwa AI assistant ini dapat diintegrasikan ke berbagai platform, termasuk website, media sosial, dan WhatsApp, sehingga interaksi dengan AI menjadi lebih alami dan mudah diakses oleh berbagai lapisan pengguna.
Platform ini juga mampu mengelola dan memahami dataset spesifik. Pengguna dapat mengunggah dokumen dalam format Word, PDF, atau bahkan menyematkan tautan website sebagai sumber pelatihan bagi AI mereka. Fitur ini memungkinkan AI untuk bekerja berdasarkan data institusional yang spesifik, termasuk memahami dokumen regulasi, kebijakan organisasi, atau materi pelajaran tertentu.
Tinggalkan komentar